KUTACANE (Waspada): Kelangkaan gas elpiji di Aceh Tenggara yang membuat warga kalang kabut terus berlanjut tanpa solusi dari pihak terkait.
Abidan, salah seorang warga Kutacane mengaku kebingungan mencari gas elpiji di Aceh Tenggara yang mulai langka dan menghilang bak ditelan bumi tersebut.
“Informasi yang saya dapat, beberapa kios pengecer di daerah pelosok kendati tertutup, namun masih tersedia gas elpiji 3 kg dan yang lebih berat dari 3 kilogram,” ungkapnya.
Namun setelah ditelusuri lebih jauh lagi , bahkan sampai ke Kecamatan Ketambe, keluh Abidan yang juga pengusaha warung kopi itu, tak ada satu tabung berisi gas elpijipun ditemukan. Akhirnya Abidan yang mengendarai kendaraan roda dua bersama teman pengusaha warkop lainnya, terpaksa pulang dengan tangan hampa.
Ini merupakan kejadian aneh, tak normal dan wajar dicurigai, sambung Jupri, warga Aceh Tenggara lainnya, karena menghilangnya gas elpiji dari beberapa agen dan pangkalan sepertinya ada rekayasa dan sarat permainan.
Masalahnya, gas elpiji yang biasanya melimpah dan mudah ditemukan, kenapa akhirnya langka dan menghilang dari Aceh Tenggara. “Ini patut menjadi perhatian serius bagi Pj Bupati dan dinas terkait. Jangan sampai warga dan konsumen yang dirugikan, namun oknum dan kelompok tertentu sebagai pemain yang diuntungkan,” ujar Jupri mengingatkan.
“Sampai sekarang, kita tidak tahu berapa jatah gas elpiji untuk Aceh Tenggara dalam setahun, berapa disalurkan dalam setiap minggu atau setiap bulannya, tampaknya masih rahasia, karena diperlukan ketegasan dan keberanian dinas terkait bersama pihak berkompeten mrlakukan sidak langsung kepada agen maupun pangkalan, untuk menghindari terjadinya penimbunan oleh oknum nakal,” tambahnya.
Kadis Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja Agara, Rahmad Fadli S.STP kepada Waspada mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pertemuan dengan agen gas elpiji membahas kelangkaan gak yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Aceh Tenggara.
Sebenarnya, kata dia, jika semua jatah gas elpiji untuk Aceh Tenggara ditebus pihak SPBE yang domisili perusahaannya di Kecamatan Badar yakni dalam setahunnya sebanyak 1.379.640 tabung gas elpiji, kebutuhan untuk masyarakat Agara mencukupi.
Untuk nanti malam, terang Kadis Dagperinaker, akan masuk lagi sebanyak 5600 tabung gas elpiji, jadi dengan jumlah sebanyak itu, diprediksi bisa sedikit mengatasi kelangkaan gas elpiji yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.(b16)