Scroll Untuk Membaca

AcehKesehatan

Kejar Target Vaksin Polio, Dinkes Pidie Tidak Profesional

Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto, M.Si saat menghadiri acara pencanangan imunisasi polio tetes manis di Alun-alun Kota Sigli, beberapa waktu lalu. Waspada/Muhammad Riza
Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto, M.Si saat menghadiri acara pencanangan imunisasi polio tetes manis di Alun-alun Kota Sigli, beberapa waktu lalu. Waspada/Muhammad Riza

SIGLI (Waspada): Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pidie dalam mengejar target cakupan imunisasi polio dinilai bersikap arogan dan tidak profesional.

Ini terbukti salah satu murid SDN 2 Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, harus dirawat di RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli setelah mendapat imunisasi tetes manis empat kali oleh petugas Tim Gerak Cepat (TGC) Imunisasi Polio Dinkes Pidie pekan lalu di sekolahnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kejar Target Vaksin Polio, Dinkes Pidie Tidak Profesional

IKLAN

Beberapa orang tua siswa SD menilai petugas TGC Imunisasi Polio disinyalir direkrut tanpa dibekali penataran ilmu komunikasi yang baik, sehingga saat menjalankan tugas mereka bersikap arogan.

Misal, kata salah satu orang tua siswa, jika ada orang tua murid berstatus pekerjaanya Aparatur Sipil Negera (ASN) atau BUMN, mereka tidak mengizinkan anaknya di imunisasi akan dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan tempat instansi bekerja agar ditindak.

Harusnya, petugas tersebut dapat berkomunikasi yang baik menyakinkan orang tua si murid agar memberikan izin anaknya diberikan tetes manis polio.

Selain itu, saat melakukan tugas memberikan tetes manis imunisasi polio, petugas ditengarai memegang rahang mulut si anak dengan kuat sehingga si anak mengerang kesakitan.

“ Jadi, kami sarankan Dinkes Pidie harus evaluasi. Jangan cuma mengejar target capaian, tetapi mengabaikan sikap ramah anak dan arogan dengan orang tuanya. Kalau sudah timbul masalah seperti yang terjadi di SDN2 Gigieng, lalu salahkan pihak sekolah. Itu tidak baik, makanya kami sarankan evaluasi,” kata beberapa orang murid yang namanya enggan ditulis.

Anwar, 34, pemerhati pembangunan di Sigli, Kabupaten Pidie, mendukung program bulan imunisasi anak nasional (BIAN) tahun ini. Dinkes Pidie, kata dia, menargetkan bisa memberikan imunisasi Polio dengan jumlah sasaran sebanyak 9.904 anak di seluruh Kabupaten Pidie. Sejatinya, program ini sangat didukung oleh masyarakat, terbukti pada hari pencangannya saja sebanyak 1000 anak silat usia SD mau menerima imunisasi vaksin polio tersebut. “Tapi karena mengejar target petugas di lapangan melakukanya di luar SOP sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.”

Karena itu, lanjut dia, perlu adanya pelatihan kepada petugas di lapangan sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sekretaris Dinkes Pidie, dr Dwi Wijaya, ditemui Waspada di salah satu Cofee Shop di Sigli, mengatakan bahwa petugas Tim Gerak Cepat (TGC) Imunisasi Polio Dinkes Pidie sudah duluan dibekali berbagai hal termasuk SOP sebelum mereka turun ke lapangan. Sejauh ini, kata dia, pelaksanaan pemberian imunisasi polio kepada anak-anak di daerah itu berlangsung normal dengan capaian yang bagus.

“Soal ada satu anak di SDN2 Gigieng itu, anak tersebut menderita laryngitis, tidak ada kaitan dengan pemberian imunisasi polio. Kondisi anak itu sekarang sudah sembuh. Tidak apa-apa,” katanya. (b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE