Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

Kehadiran Mentan RI Merupakan Keseriusan Atasi Wabah PMK Di Aceh Tamiang

- Aceh
  • Bagikan

KUALASIMPANG (Waspada): Kehadiran Menteri Pertanian RI. Syahrul Yasin Limpo bersama Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan RI, Nasrullah ke Aceh Tamiang merupakan salah satu perhatian serius pemerintah dalam mengatasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak diwilayah kabupaten ini.

“Kedatangan Mentan RI ditengah wabah PMK, tentunya menjadi energi bagi pemerintah daerah dan propinsi dalam menangani wabah virus yang menyerang sapi di Aceh Tamiang, ini salah satu bukti pemerintah itu selalu hadir ditengah-tengah masyarakat,” ungkap Maulizar Zikri, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Aceh Tamiang kepada Waspada Minggu (15/5).

Menurutnya, peran pemerintah pusat yang langsung turun kedaerah – daerah ini juga suatu kehormatan, apalagi kedatangan Mentan RI juga turut membawa obat – obatan, tentunya dengan adanya bantuan obat-obatan itu dapat membantu masyarakat khususnya para peternak sapi yang terkena dampak wabah PMK.

Kehadiran Mentan RI Merupakan Keseriusan Atasi Wabah PMK Di Aceh Tamiang
Ketua DPD Partai Nasdem Aceh Tamiang, Maulizar Zikri saat menerima bantuan obat-obatan penanganan wabah PMK dalam kunjungan Mentan RI di Aceh Tamiang beberapa hari lalu. Waspada / Yusri

Maulizar Zikri akrab disapa Dekdan juga mengapresiasi kinerja Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang, Safuan yang dinilai cukup cepat respon dan tanggap dengan gerak cepat terhadap wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi yang menderai kabupaten ini.

Dekdan berharap dengan adanya penanganan dan perhatian serius yang dilakukan oleh unsur terkait sehingga dalam waktu yang tidak lama kedepannya wabah PMK ini dapat berakhir. “ Kita ketahui bersama, dampak PMK berimbas kepada para pedagang daging yang pendapatan mereka menurun, kita sama – sama berdoa wabah PMK bisa cepat berakhir sehingga masyarakat tidak lagi merasa khawatir mengkonsumsi daging sapi,” pungkas Dekdan.(b15)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *