SIGLI (Waspada): Sekira 30 ekor kawanan gajah liar masuk ke perkebunan warga di Gampong Alue Calong, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Senin (14/11), pukul 05:00 Wib. Akibatnya, padi yang disimpan Bang Gadeng dalam karung digondol hewan bertubuh besar dan berbelalai tersebut.

Kapolres Pidie AKBP Padli, SH, SIK, MH melalui Kapolsek Tangse, Ipda Aidil Saputra, SE, membenarkan telah terjadi insiden gangguan gajah terhadap warga masyarakat Alue Calong. Kata Ipda Aidil, dalam peristiwa tersebut tidak terjadi korban jiwa dari masyarakat.
Namun akibat gangguan satwa liar tersebut, batang kelapa dan batang sagu milik warga ditumbangkan dan dimakan oleh kawanan gajah liar. Begitupun dengan buah durian yang jatuh di dalam kebun dimakan kawanan hewan liar dilindungi itu.
“Kawanan gajah ini juga menggondol padi miliki Pak Gadeng yang disimpan dalam karung/goni. Tanaman yang dirusak itu memang jenis tanaman yang menjadi makanan dia. Seperti batang kelapa dan batang sagu. Mereka juga memakan buah durian yang jatuh,” kata Ipda Aidil.
Untuk menangani kasus gangguan gajah liar tersebut, Ipda Aidil mengungkapkan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BKSDA Aceh untuk menghalau kawanan gajah liar tersebut dari kawasan pemukiman penduduk. “Kami sudah melakukan peninjauan ke lokasi di Gle Rheu Paya Busu, Gampong Alue Calong, Tangse,” katanya.
Dalam peninjauan itu, Polsek Tangse, Koramil 16 Tangse dan tim dari CRU Mila serta masyarakat melihat tanaman-tanaman warga yang dirusak kawanan gajah liar. “Dari hasil monitoring kami, jumlah gajah ada sekira 30 ekor. Posisi kawanan gajah liar tersebut sekarang berada di Gle Cot Batee Hitam, Gampong Alue Calong Tangse. Kawanan gajah ini diprediksi akan kembali untuk memakan sisa makanan, yang ditinggalkan di gampong Alue Calong,” pungkasnya.
Sementara anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Muhammad Bengga, meminta Pemkab Pidie untuk terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Aceh, khususnya BKSDA Aceh, agar dapat menghalau kawanan gajah liar dari kawasan pemukiman penduduk.
Hal ini dinilainya penting agar tidak lagi menimbulkan korban jiwa dari masyarakat seperti yang baru-baru ini dialami warga Gampong Pako, Kecamatan Keumala. “Ini harus serius ditangani. Jangan lagi ada korban jiwa. Baik dari masyarakat maupun dari hewan liar tersebut,” pungkasnya. (b06)