KUTACANE (Waspada): Anggota DPR RI Komisi IV DPR RI, H. M. Salim Fakhry, SE, MM yakin Kapolres Aceh Tenggara (Agara) mampu mengungkap kasus penyelewengan pupuk subsidi yang meresahkan petani di Bumi Sepakat Segenep.
“Mafia pupuk subsidi wajib disikat tanpa pandang bulu dan tanpa tebang pilih karena menyangkut kepentingan kemaslahatan petani,” kata Salim Fakhry kepada Waspada, melalui selulenya Minggu (13/3) menyikapi dugaan kasus penyelewengan pupuk bersubsidi yang telah diamankan dan ditangani polisi.
Salim Fakhry mengapresiasi tindakan yang dilakukan Kapolres Aceh Tenggara sembari meminta Kapolres menyikapi persoalan mafia pupuk sebagai masalah serius, karenaa masalah tersebut berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak.
“Kita mendorong Kapolres memberantas mafia pupuk untuk kepentingan rakyat. Ini sama saja seperti tindakan narkoba, karena itu diperlukan suatu hukuman berat karena mafia hanya berpikir untuk kepentingan pribadi dengan mengesampingkan kepentingan rakyat. Jika kasus ini tidak terungkap akan saya bawa dan dibahas di DPR RI,” ucap Salim.
Sementara kini heboh di kalangan masyarakat Aceh Tenggara (Agara). Pasalnya, diduga truk pengangkut bermuatan pupuk urea bersubsidi berhasil diamankan oleh personel Polres Aceh Tenggara (Agara), di Perbatasan Lawe Pakam Aceh Tenggara dengan Sumut kemarin malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Waspada pada Sabtu (11/3) sekitar pukul 22:00 WIB, satu unit mobil truk yang sedang melintas di Pos Kepolisian Perbatasan Lawe Pakam Kecamatan Babul Makmur, jalan Medan-Kutacane, Aceh Tenggara (Agara), diduga mengangkut pupuk urea subsidi diperiksa petugas.
Pihak Aparat Penegak Hukum (APH) mencurigai kondisi truk yang ditutupi dengan terpal plastik dan saat diperiksa sopirnya sempat kabur. Truk tersebut jenis colt diesel BL 8609 HB itu, telah diamankan di Mapolres Agara.
Kasat Reskrim Polres Agara, AKP Muhammad Jabir, SH saat dihubungi melalui WhatsApp, pada Sabtu (11/3) gagal dikonfirmasi meski nada dering HP berbunyi, namun tidak ada jawaban.
Sementara Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Doni R. Sumarsono SIK MH saat dihubungi mengatakan, “Sabar dulu, masih pengembangan”.(cseh)
