IDI (Waspada): Cuaca ekstrem kembali melanda pantai timur Provinsi Aceh. Selain terjadinya banjir di sejumlah titik, satu unit kapal milik nelayan juga tenggelam setelah dihempas ombak di perairan Selat Malaka, persisnya satu kilometer dari Kuala Bugak, Peureulak, Aceh Timur, Sabtu (21/1) sekira pukul 10:00.
Akibatnya, kapal dan isi kapal tenggelam ke dasar laut. Begitu juga dengan salah satu nelayan juga hilang setelah dihempas ombak. Korban tenggelam dan hingga kini masih dalam pencarian yakni Islamuddin, 48, asal Gampong Seumatang Muda Itam, Peureulak, Aceh Timur. Temannya yang selamat yakni Muhazir, 29, asal Alue Nibong, Peureulak, Aceh Timur.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, keduanya turun dari Boat Langgar (Kapal Induk) untuk menaiki perahu atau sampan mesin (boat kecil—red) menuju bibir pantai untuk menepi. Diperkirakan, ketika itu posisi Boat Langgar berada sekitar 1 kilometer dari bibir pantai.
Dalam perjalanan, perahu yang ditumpangi korban dihantam ombak besar hingga mengakibatkan perahu tenggelam. Kedua nelayan tersebut juga tercebur ke laut. Namun salah satu nelayan yakni Muhajir, berhasil berenang hingga sampai ke tepi pantai. Sedangkan rekannya yakni Islamuddin, gagal berenang dan diperkirakan hilang setelah tenggelam saat perahu yang mereka tumpangi terbalik.
Mendapat informasi kecelakaan di laut, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur dibantu aparat keamanan dari TNI/Polri, Satgas RAPI Aceh Timur, dan aparatur desa serta tokoh Komite Peralihan Aceh (KPA) bergerak ke lokasi untuk membantu dan melakukan pencarian terhadap korban yang tenggelam.
Kepala BPBD Aceh Timur, Ashadi, SE, MM, dikonfirmasi Waspada, membenarkan adanya nelayan tenggelam setelah perahu yang ditumpanginya tenggelam dihantam ombak. “Pencarian sedang berlangsung dan kita doakan semoga korban yang hilang segera ditemukan,” ujarnya.
Diminta, warga yang bergabung bersama tim Basarnas dan Satgas BPBD lebih berhati-hati, karena angin kencang dan ombak besar masih melanda perairan laut lepas. “Tim yang melakukan pencarian untuk mengutamakan keselamatan. Sebelum bergerak ke laut terlebih dahulu memastikan kondisi kapal dan mesin kapal,” ujar Ashadi.
Mantan Kepala Disparpora Aceh Timur itu juga mengimbau, nelayan dalam beraktivitas di laut lepas tetap mengenakan baju pelampung, sehingga ketika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan di laut dapat membantu menyelamatkan diri. “Setiap kapal kita harap tetap membawa pelampung, karena dalam sepekan terakhir cuaca ekstrem kerap melanda pantai timur, termasuk perairan Selat Malaka,” demikian Ashadi. (b11).
Teks Foto :
PENCARIAN: Warga memadati pinggiran pantai untuk melihat pencarian terhadap nelayan yang hilang tenggelam satu kilometer dari Kuala Bugak, Peureulak, Aceh Timur, Sabtu (21/1). Waspada/Ist.