Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

Kadisdik Aceh Diminta Evaluasi Kepala SMA Dan SMK Agara

Pajri Gegoh salah seorang akrivitis di Agara. Waspada/Ist
Pajri Gegoh salah seorang akrivitis di Agara. Waspada/Ist

KUTACANE (Waspada): Berbagai kalangan di Aceh Tenggara, mendesak Kepala Dinas Pendidikan Aceh, agar segera mengevaluasi jabatan beberapa kepala SMAN dan SMKN di Kabupaten setempat.

Desakan tersebut muncul di tengah banyaknya masalah yang timbul pada beberapa sekolah yang berada di bawah lingkungan Dinas Pendidikan Aceh, akibat jenuhnya beberapa kepala sekolah menduduki jabatan di sekolah yang bersangkutan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kadisdik Aceh Diminta Evaluasi Kepala SMA Dan SMK Agara

IKLAN

Fajri Gegoh, salah seorang aktivis peduli pendidikan mengatakan, terlalu lamanya seseorang pejabat menduduki jabatan sebagai kepala SMAN maupun sebagai kepala SMKN, akan berdampak negatif pada munculnya rasa jenuh.

Akibatnya, kepala sekolah kekurangan inovasi, spirit, etos kerja menurun, demikian juga dengan semangat kerja, bahkan prestasi untuk memajukan sekolah bukannya bertambah, malah dikhawatirkan akan menurun atau paling tidak menjadi stagnan.

Pantauan Fajri Gegoh, saat ini terdapat beberapa kepala sekolah tingkat atas yang berada di bawah lingkungan Dinas Pendidikan Aceh, yang telah menduduki jabatan kepala sekolah di atas 4 tahun lebih dan sangat tidak efektif lagi menjadi pimpinan pada sekolah yang bersangkutan, karena terlalu lama dan diduga terjangkit jenuh.

Berdasarkan informasi dari beberapa warga dan aktivis di Aceh Tenggara, kepala sekolah yang terbilang lama menduduki jabatan yakni, Jamidin, Kasek SMKN 1 Kutacane, selama 7 tahun dan Yuslan Efendi yang telah menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Lawe Sigalagala selama 5 tahun.

Ditambahkan Gegoh, bagi Jamidin sebagai salah seorang kepala sekolah yang sangat berpengalaman, perlu dimutasikan atau dirotasikan Dinas Pendidikan Aceh ke jabatan baru, terutama sebagai kepala SMKN di Kute Pasar Puntung Kecamatan Bukit Tusam yang membutuhkan figur piawai dan berpengalaman seperti Jamidin, untuk membantu mempercepat perkembangan dan kemajuan SMKN di Bukit Tusam tersebut.

Kemudian, untuk sekolah yang prestasinya jalan di tempat, Kadis Pendidikan Aceh yang dipimpin Al Hudri perlu juga memikirkan mutasi dan rotasi, karena jika terlalu lama menduduki suatu jabatan, sekolah bukannya bertambah maju, namun prestasinya bisa juga akan menurun.

Sebab itu, pihak Dinas Pendidikan Aceh perlu tegas dan konsisten dalam melakukan mutasi dan rotasi, demi kemajuan sekolah dan peningkatan mutu pendidkan di Aceh Tenggara, terutama pada jenjang Sekolah Menengah Atas, karena itu jangan membiarkan terjadinya stagnan prestasi dan kualitas pendidikan di bumi sepakat segenep.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Al Hudri melalui Kepala Bidang SMA di Disdik Aceh Hamdani ketika dikonfirmasi Waspada.id via WhatsApp, Kamis (25/5), belum menjawab konfirmasi.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Aceh Tenggara Jupri RM, S.Pd kepada Waspada.id, Jumat (26/5) mengaku, belum bisa menjawab terkait desakan publik tersebut. “Saya lagi di Banda Aceh karena itu belum bisa memberi penjelasan terkait desakan gelar mutasi dan rotasi terhadap kepala sekolah SMAN dan SMKN di Agara,” ujar Jupri.

Sementara WhatsApp yang dikirim pada Kabid Menengah SMA Disdik Aceh, kendati masuk dan terlihat tanda contreng yang membuktikan WA telah dibaca namun Hamdani tak membalas konfirmasi yang dikirimkan Waspada.id.(b16/cseh).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE