Ka BKKBN Aceh: Angka Stunting Di Aceh Minimal Turun Ke Angka 14 Persen

- Aceh
  • Bagikan

BANDA ACEH (Waspada): Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs. Sahidal Kastri, M. Pd meminta jajaran pemerintah daerah di Aceh serta instansi terkait lainnya untuk memprioritaskan penurunan  angka stunting di Aceh minimal ke angka 14 persen pada 2024. 

“Minimal untuk dua tahun ke depan kita harus dapat melihat capaian-capaian yang konkret dan terukur. Terutama agar prevalensi stunting turun ke angka 14% pada 2024 sesuai target RPJMN 2020–2024, bahkan kelak diharapkan 0 (nol) pada 2030,” ungkap Sahidal Kastri kepada Waspada, Sabtu (2/4). 

Sahidal Kastri mengungkapkan, itu terkait telah suksesnya digelar Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana Provinsi Aceh tahun 2022, dibuka oleh gubernur Aceh, pada Rabu, 30 Maret 2022. 

Rakerda tersebut mengangkat tema “Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting melalui Optimalisasi Sumber Daya dan Konvergensi Lintas Sektor”.

Kata Sahidal, upaya penurunan angka stunting tersebut telah terbit Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Dimana di dalam Perpres tersebut diamanatkan agar Tim pelaksana menyusun Rencana Aksi Nasional melalui pendekatan keluarga berisiko stunting.

Untuk itu, kata dia, pada tanggal 21 Desember 2021, Kepala BKKBN RI telah menetapkan Peraturan Badan Nomor 12 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia yang disebut dengan (RAN PASTI) tahun 2021-2024.

Menurut Sahidal, percepatan penurunan angka stunting harus ditangani secara serius. Kenapa ? Karena , stunting bukan hanya tentang masalah gagal tumbuh secara fisik. Lebih dari itu, stunting dapat mematikan  masa  depan  seorang  anak  bahkan  sebelum  ia  tumbuh  dewasa, sebab stunting mengindikasikan  kemampuan  kognitifnya. 

Padahal, lanjut Sahidal,  human  capital sangat menentukan keberhasilan pembangunan.  Bila  nyaris  30%  anak  Indonesia stunting, artinya 30% kekuatan pembangunan Indonesia di masa depan terancam hilang. Begitu juga, kerugian  ekonomi  bagi  negara  yang  ditimbulkan oleh stunting juga merupakan masalah serius. 

Karenanya, seluruh komponen perlu  dioptimalkan dengan mengedepankan  pendekatan  keluarga  dan  kolaborasi multi pihak mulai dari Kementrian dan Lembaga dari pemerintah pusat, pemerintah daerah Provinsi Kab/ Kota, pihak swasta, organisasi non pemerintah, dan melibatkan masyarakat luas.

Kecuali itu, lanjut Sahidal, terkait dengan Program Bangga Kencana adalah program yang meliputi beberapa aspek program, antara lain, meningkatkan ketahanan keluarga balita dan anak, ketahanan remaja dan ketahanan lanjut usia serta pemberdayaan ekonomi keluarga.  

Di bidang kependudukan meliputi kegiatan tentang kerjasama pendidikan kependudukan, pemaduan kebijakan pengendalian penduduk, perencanaan pengendalian penduduk serta analisis dampak kependudukan. 

Sementara di bidang keluarga berencana, sebut Sahidal, meliputi program dan kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kontrasepsi, penyediaan alat dan obat kontrasepsi yang merata di seluruh wilayah dan fasilitas kesehatan, penggerakan pelayanan keluarga berencana di wilayah kumuh, miskin dan rentan di berbagai wilayah perbatasan dan kepulauan. Kemudian, program lainnya membahas reproduksi bagi pasangan usia subur sesuai Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009. 

“Aspek-aspek program tersebut diatas sangat terkait dengan upaya-upaya konkrit dalam rangka percepatan penurunan angka stunting yang harus ditangani secara serius di Aceh,” pungkas Sahidal Kastri.

Kata Sahidal, kegiatan Rakerda itu diikuti 120 orang peserta dengan narasumber yakni Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh dengan materi Kebijakan dan Strategi Percepatan Penurunan Stunting dalam meningkatkan Kualitas SDM melalui Konvergensi Lintas Sektor (Pemanfaatan Data PK 2021).

Kemudian dilanjutkan Panel Satu oleh tiga orang Pemateri yaitu Bapak Sekretaris Daerah Aceh dengan judul materi Optimalisasi dan Harmonisasi Kelembagaan TPPS dalam Percepatan Penurunan Stunting , Kepala Dinas Kesehatan Aceh dengan judul materi Intervensi Program Sensitif dan Spesifik dalam Percepatan Penurunan Stunting dan Ka. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh dengan judul Pemanfaatan Dana Desa untuk Implementasi Percepatan Penurunan Keluarga Stunting.

Selanjutnya Panel Dua oleh dua orang pemateri yaitu Kakanwil Kemenag Aceh dengan judul materi Sinergitas dan Akselerasi Program Bangga Kencana (Persiapan Pra Nikah) dalam Penurunan Stunting dan pemateri kedua Koordinator Bid. KB/KR Perwakilan BKKBN Aceh dengan judul materi Program Teknis Bangga Kencana dan Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting.(b02)

Teks Foto : Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Sahidal Kastri sedang menyampaikan pidatonya pada kegiatan Rakerda program bangga kencana provinsi Aceh 2022, yang berlangsung di Banda Aceh, Rabu (30/3). Waspada/T.Mansursyah


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Ka BKKBN Aceh: Angka Stunting Di Aceh Minimal Turun Ke Angka 14 Persen

Ka BKKBN Aceh: Angka Stunting Di Aceh Minimal Turun Ke Angka 14 Persen

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *