Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Jembatan Pantei Dona Kembali Ambruk

Jembatan Pantei Dona Kembali Ambruk
Jembatan dan oprit jembatan biley Pantei Dona yang menghubungkan Kecamatan Semadam- Tanoh Alas, Aceh Tenggara, Selasa (19/9) ambruk digerus abrasi Sungai Alas.(Waspada/Ali Amran)

KUTACANE (Waspada): Setelah sempat mendapat perbaikan kendati dengan kondisi darurat, jembatan biley Pantei Dona yang menghubungkan kecamatan Tanoh Alas – Semadam, Aceh Tenggara, Selasa (19/9) kembali ambruk.

Ambruknya jembatan penghubung 2 kecamatan tersebut, membuat hubungan masyarakat Aceh Tenggara lainnya dengan 3 wilayah seberang terganggu, karena saat ini, jembatan yang ambruk tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Jembatan Pantei Dona Kembali Ambruk

IKLAN

Jembatan Pantei Dona ini, ujar Sopian, merupakan jembatan yang sangat vital bagi petani di beberapa wilayah, bahkan sering digunakan sebagai jalur untuk mengangkut hasil bumi dan mendistribuskan barang kebutuhan pokok bagi warga seberang Sungai Alas.

Sayangnya, dari tahun ke tahun, meski selalu diperbaiki pihak Pemkab, bahkan kesannya telah menjadi rutinitas, namun kondisi jembatan yang menghubungkan kecamatan Semadam – Tanoh Alas tersebut masih tetap rentan ambruk dan menjadi langganan abrasi Sungai Alas.

Untuk menghemat keuangan daerah dan perbaikan jembatan bisa dipergunakan untuk waktu yang lama, selayaknya pihak Pemkab Aceh Tenggara memikirkan perbaikan jembatan yang permanen dan tidak dikerjakan asal siap saja.

Jika tidak dibangun jembatan baru, sambung warga lainnya, sebaiknya aliran Sungai Alas dipindahkan arah ke timur disertai dengan pembangunan tanggul pengaman sungai yang kokoh, agar tidak selalu menjadi pekerjaan tahunan yang pada akhirnya hanya menguras keuangan daerah.

“Lihat saja saat ini, akibat amblas dan ambruknya jembatan biley Pantei Dona tersebut, kendaraan roda empat dan roda tiga tak bisa lagi lewat, karena itu petani dan warga di beberapa kecamatan terganggu aktivitasnya mengangkut hasil bumi menuju pekan Simpang Semadam dan wilayah lainnya,” sebutnya.

Kadis PUPR ,Sadli Desky. ST melalui Kasi Jembatan Sujarno ST kepada Waspada, Selasa (19/9) membenarkan ambruk dan amblasnya jembatan biley di Pante Dona yang menghubungkan 2 kecamatan tersebut. “Benar jembatan biley itu ambruk, Selasa dinihari dan tak lagi bisa dilalui kendaraan roda empat,” ujar Jarno.

Awalnya, sebutnya, dana perbaikan atau rehab jembatan biley itu, ada dialokasikan senilai Rp6 miliar, namun dana tersebut akhirnya di up Pemkab “Karena itu kita tak bisa berbuat banyak dan hanya menunggu perintah saja,” sebutnya.

“Lagi pula jembatan itu akan kita kembalikan pada PUPR Provinsi, karena tak berfungsi lagi untuk jembatan penghubung Pantei Dona, jika pun ada kegiatan perbaikan, maka akan dilakukan tahun 2024 akan datang,” ujar Sujarno.(b16)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE