ACEH TIMUR (Waspada) : Jembatan yang menghubungkan Gampong Naleung, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, dilaporkan nyaris roboh dan masyarakat Naleung terancam terisolir, Selasa (15/11).

Pantauan wartawan jembatan yang terbuat dari rangka besi tersebut pada bagian tiang penyangganya ada yang sudah patah pada bagian tengah yang menyebabkan kondisi jembatan tersebut sudah miring alias nyaris roboh.
Jembatan berlantai papan tersebut merupakan urat nadi dan salah satunya akses untuk menuju Gampong Naleung ataupun warga pesisir tersebut.
Dimana kondisinya sangat mengkuatirkan dan saat ini mobil sangat sulit melalui jembatan tersebut karena tingkat kemiringan hingga 30 hingga 40 derejat dan praktis ketika mobil melintasinya harus terpaksa menurunkan penumpangnya takut jembatan roboh.
Selain itu juga pada bagian lantainya terdapat lubang besar disana sini karena pada rusak dimakan usia dan tidak adanya perawatan sama sekali.
Sementara itu warga setempat, Mukhtar Amd, yang ditanyai wartawan membenarkan kondisi jembatan Gampong Naleung kian hari kian mengkuatirkan dan butuh perhatian Pemkab setempat.
“Kami minta peran Pemkab setempat dapat melirik kondisi jembatan tersebut, kalau nanti roboh kemana kami harus mengadu,” keluhnya.
Masih katanya, pada bagian tiang penyangganya ada yang sudah patah makanya jembatan tersebut miring dan nyaris roboh.”Ada tiga tiang yang sudah patah pada bagian tengah jembatan karena dimakan usia,” ujarnya.
Jembatan ini sangat siginifikan keberadaannya dan tidak ada jalan alternatif lainya untuk menuju Gampong Naleung dimana gampong ini adalah daerah pertambakan dan juga penghasil ikan segar.

“Kalau sempat roboh jembatan ini, praktis gampong kami terisolir tidak bisa keluar ke Kota Kecamatan,” ungkap Mukhtar yang juga Ketua DPD II KNPI Kota Langsa itu.
Kemudian, sejauh hari ini dirinya sudah pernah menyampaikan keluh kesah warga ke Pemkab setempat perihal kondisi jembatan yang sudah sangat dikuatirkan roboh dan secara swadaya juga masyarakat setempat juga telah memperbaikinya.
Namun perbaikan itu sebatas kemampuan warga gampong saja, sedangkan untuk tiangnya tidak memungkinkan karena jembatan tersebut juga tergolong panjang.
“Kami mohon Pemkab setempat dapat memberikan solusi yang terbaik menyangkut hajat hidup orang banyak,” tukas Mukhtar. (crp).