SIMEULUE (Waspada): Hingga Selasa (23/5) Jembatan Lalla Simeulue yang ambruk pada 9 Mei 2023 masih belum ada penanganan sama sekali dari Dinas PUPR Aceh. Kadis PUPR Ir. Mawardi yang dikonfirmasi via telpon berkali-kali dan pesan WhatsApp tak menjawab.
“Nol progres adinda Rahmad. Jembatan darurat saat ini, jembatan sambung-sambung hasil gotong royong masyarakat dan Polres serta beberapa pihak terkait,” ungkap mantan Anggota DPRK Simeulue, periode 2012/2017 Geradin Lanteng kepada Waspada.id, Selasa (23/5).
Lebih lanjut Geradin sebagai salah seorang pengguna jasa jembatan Lalla dan sebagai tokoh masyarakat meminta kepada Pemerintah Provinsi Aceh dalam hal ini Dinas PUPR Aceh untuk menyegerakan pembangunan jembatan itu minimal jembatan daruratnya.
Sambil menunggu jembatan permanen yang dijanjikan anggota DPRA Dapil 10 Fuadri dari PAN dan Tarmizi dari PA melalui media Waspada.id menyampaikan bahwa akan mereka perjuangkan untuk dibangun Pemerintah Aceh pada tahun 2024.
Menurut Geradin yang sudah mendaftar Bacaleg DPRK Simeulue, Daerah Pemilihan 3 Simeulue dari Partai PAN, dampak dari ambruknya Jembatan Lalla dan belum adanya jembatan pengganti melainkan jembatan hasil swadaya masyarakat yang hanya bisa dilewati roda dua, telah membuat mayoritas penduduk Kecamatan Salang dan Alafan, susah, terisolir dan telah mendorong harga Sembako naik di dua kecamatan itu.
Kadis PUPR Simeulue, Zulfatah yang dikonfirmasi Waspada.id, Selasa (23/5) tidak menampik bahwa sampai tadi belum ada jembatan yang dibuat pemerintah di Jembatan Lalla Simeulue yang ambruk baru-baru ini.
“Belum ada pak Rahmad. Saya memang sudah koordinasi dengan pak Kadis PUPR Aceh dan masih menunggu jembatan bailey pindahan dari Aceh Barat dalam dua hari ini akan dimobilisasi kemari untuk jembatan darurat Lalla,” jawab Zulfatah.
Anggota DPRA dari Dapil 10 Aceh Fuadri, M.Si dan Tarmizi, SP yang dihubungi via telpon dan WhatsApp tadi mengatakan hal seirama. Terkait Jembatan Lalla mereka sudah sampaikan kepada PUPR Aceh selaku pihak yang membidangi pada forum resmi karena itu ruas jalan provinsi.
Selanjutnya, siang ini (red-Selasa) mereka (red-Fuadri dan Tarmizi) kembali akan mempertanyakan kepada Kadis PUPR Aceh yang kebetulan mempunyai agenda rapat bersama terkait juga sejumlah hal lain pembangunan di Aceh. (b26)
