NAGAN RAYA (Waspada): Akibat hujan deras, jembatan Desa Alue Buloh Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya ambruk sekitar pukul 4.20 WIB, Selasa (17/10). Jembatan itu merupakan penghubung Desa Alue Buloh dengan desa lainnya seperti Krueng Mangkom dan Panca.
Dari pantauan Waspada.id, akses Jembatan Alue Buloh Jeuram tersebut menyebabkan 200 KK warga terisolir.
Pada hari yang sama jembatan gantung Desa Ujong Sikuneng Kecamatan Kuala Nagan Raya juga ikut terputus, namun tidak ada korban jiwa.

Sekdes Alue Buloh Zulchairan mengatakan, jembatan yang ambruk itu menjadi salah satu akses yang sangat penting bagi masyarakatnya. “Kami meminta pihak terkait agar segera menangani jembatan ini, karena Jembatan Alue Buloh sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” pinta Sekdes.
Senada juga disampaikan Kades Krueng Mangkom Rosna Dewi, yang merasa kecewa dengan ambruknya Jembatan Alue Buloh karena rencananya di Desa Krueng Mangkom mau mengadakan Maulid Nabi. “Dengan begini Maulid yang kami rencanakan terpaksa ditunda akibat musibah tersebut,” katanya.
Wakil Ketua DPRA Teuku Raja Keumangan saat meninjau langsung jembatan ambruk kepada wartawan mengatakan, jembatan Alue Buloh ini sudah lama dan layak diperbaiki.

Sedangkan Kadis PUPR Tamarlan menjelaskan, untuk sementara disediakan rakit dan perahu agar bisa menyebrang untuk membantu aktivitas masyarakat. “Terkait dengan jembatan ini akan kita laporkan ke BWS supaya dapat ditangani secepatnya,” jelasnya.
Sementara PJ Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas mengaku, Forkopimda sudah melihat langsung dan memang jembatan ini layak diperbaiki dan untuk sementara ini akan disiapkan rakit dengan menggunakan Anggaran DBT pada PUPR, ada dua jembatan selain di Desa Alue Buloh juga di jembatan gantung di Kuala.
“Kita juga sudah melaporkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) masalah ini, Sedangkan untuk perbaikan butuh waktu dan baru bisa diperbaiki pada 2024,” tutup Pj Bupati Nagan Raya. (b22)