LANGSA (Waspada): Jelang shalat Magrib, satu unit rumah berkonstruksi kayu milik Saifuddin, 40, warga Lorong Tripida, Gampong Tualang Tengoh, Kecamatan Langsa Kota, ludes dilalap si jago merah, Kamis (24/8) sekira 18:20.
Informasi yang didapatkan bahwa kobaran api begitu cepat melumat bangunan rumah tersebut karena memang rumah itu terbuat dari kayu pada semua bangunannya yang berbatasan dengan Gampong Matang Seulimeng.

Menurut penuturan adik kandungnya, Chairul kepada wartawan, bahwa abangnya saat itu sedang merebus kacang kedelai di atas kompor gas, lantas meninggalkan begitu saja untuk memotong rumput.
Tidak begitu lama sekembalinya dari memotong rumput yang ditemani oleh anaknya, rumah abangnya sudah terbakar hebat.
“Waktu itu abang sedang merebus kacang kedelai lalu ditinggalkan begitu saja dan sewaktu kembali sudah terbakar rumah,” kata Chairul yang juga salah seorang jurnalis media online di Langsa itu.
Masih menurutnya, dalam musibah kebakaran tersebut memang rumah abangnya dalam keadaan kosong karena kakak iparnya berjualan di pasar Kota Langsa sebagai pedagang tempe.
Sejauh ini tidak ada korban jiwa dan sesaat setelah kejadian baru tiba bantuan Damkar dari BPBD Kota Langsa untuk menjinakkan kobaran api.
“Tidak ada satu barangpun yang berhasil diselamatkan dari isi rumah tersebut, amukan si jago merah terbilang cepat meluluh lantakkan bangunan kayu tersebut,” lirih Chairul petang itu.
Terpisah Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP) Kota Langsa, Nursal Saputra SSTP, MSP kepada wartawan menjelaskan, bahwa kebakaran hebat itu meludeskan rumah warga Tualang Tengoh, milik Saifuddin.

Adapun kronologisnya sekitar 18:20 petugas piket pemadam BPBD Kota Langsa menerima laporan dari warga melalui nomor emergency tentang adanya kebakaran dan langsung menuju ke lokasi dan sesampai di lokasi api sudah membesar dan melakukan upaya pemadaman.
Sedangkan dampak kejadian tersebut bangunan rumah ludes hangus terbakar dan diperkirakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah dimana rumah tersebut dihuni oleh 1 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 5 jiwa tanggungan.
Pada saat itu 5 unit armada diantaranya 4 unit armada pemadam api dan 1 unit tangki suplay air melakukan pemadaman serta melakukan penyiraman dan pendinginan hingga tuntas.
“Kepada keluarga dapat bersabar atas musibah kebakaran ini,” tukasnya. (crp)