IDI (Waspada): Menjelang perayaan Idul Fitri 1444 hijriyah, pemerintah memastikan harga bahan pokok dalam dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur, stabil. Bahkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat terus melakukan operasi pasar dengan melibatkan instansi terkait lain.
“Meskipun daya beli semakin tinggi menjelang berakhir Ramadan 1444 hijriyah, tetapi harga bahan pokok masih stabil, bahkan TPID bersama instansi TNI/Polri terus melakukan operasi pasar menjelang H-1 Idul Futri,” ujar Pj Bupati Aceh Timur, Ir Mahyuddin, M.Si, menjawab Waspada, Kamis (20/4) sore.
Beberapa bahan pokok mayoritas menjadi kebutuhan setiap masyarakat diantaranya beras, ikan, sayuran, buah-buahan, tepung, susu, mentega, minyak dan gula pasir. “Semuanya tidak mengalami kenaikan dan harganya masih stabil sejak awal Ramadan hingga saat ini,” ujar Mahyuddin.
Namun demikian, pemerintah mengakui harga daging sapi murni sedikit mengalami kenaikan dari Rp160 ribu per kilogram menjadi Rp170 ribu per kilogram. Kondisi tersebut dipicu tradisi megang yang kental dirayakan masyarakat Aceh khususnya di Aceh. Tetapi tidak tertutup kemungkinan harga daging akan menurun seiring menurunnya daya beli saat puncak tradisi megang besok, Jumat (21/4).
“Harga telur mengalami kenaikan dari Rp48 ribu per papan (30 butir) menjadi Rp52 ribu per papan (30 butir). Kondisi ini berdasarkan pengakuan pedagang di pasaran akibat pasokan telur dari Sumatera Utara, yang terbatas dan tingginya permintaan telur di pasaran menjelang perayaan Idul Fitri,” ujar Mahyuddn.
Sementara untuk harga ayam kampung masih stabil dan tidak mengalami kenaikan yakni Rp45 ribu per kilogram. Sedangkan harga ayam broiler (ayam potong) naik Rp1.000 setiap satu kilogram, sehingga kini dijual Rp26 ribu per kilogram. “Kita apresiasi TPID didibawah pengendalian Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh Timur, sehingga operasi telah berdampak positif terhadap masyarakat. (b11).
