SINGKIL (Waspada): Selain menawarkan keindahan pantai, ternyata di Pulau Banyak juga menyimpan pesona alam yang bisa dinikmati dari atas pegunungan di Kepulauan Banyak Kabupaten Aceh Singkil.
Lokasi tertinggi ini berada di Pulau Tuangku Kecamatan Pulau Banyak Barat (PBB) Kabupaten Aceh Singkil, dengan ketinggian sekitar 300 meter lebih atau 256 MDPL.
Lokasi ini berada di wilayah sebelah Barat Pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Informasi yang dihimpun Waspada.id, puncak pegunungan Tiusa ini juga menjadi incaran dan tujuan bagi wisatawan mancanegara yang berjiwa petualang dan suka dengan tantangan.
Sebab jalur mendaki gunung yang cukup terjal dan berbatu karang, serta suguhan hamparan hutan dan flora fauna yang masih sangat alami. Puncak pegunungan Tiusa ini dapat ditempuh dengan memakan waktu sekitar 3 jam.
Dari atas puncak gunung ini para pendaki bisa langsung menikmati pemandangan alam gugusan pulau-pulau yang tersebar di wilayah perairan Kepulauan Banyak Kabupaten Aceh Singkil. Serta pemandangan laut dan keindahan kawasan pantai yang tidak akan pernah terlupakan pesonanya.
Menuju puncak ini, para pendaki juga harus melintasi terjalnya tebing berbatu karang, dan melewati gua Tambego yang menarik dengan pemandangan batu Stalagmit (batuan yang berbentuk lancip dengan ujung mengarah ke atas) dan, Stalaktit (batuan yang runcing dan berlubang-lubang lancip dengan ujungnya mengarah ke bawah).
Baru-baru ini, belasan penndaki yang tergabung dalam Pasukan Penggiat Aceh Singkil (Papila Asink), juga berhasil menaklukkan terjalnya tebing menuju puncak Gunung Tiusa ini.
Pedakian Papila Asink ini dilaksanakan serangkaian kegiatan Jungle tracking, pada even Festival Pulau Banyak tahun 2023 yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Aceh Singkil, pada 4 sampai 8 Juli 2023.
Tim pendaki ini turut didampingi 2 pemandu lokal (guide) Yuri dan Hamdan, 2 petugas pengawasan dari Kepolisian dan Kapossub Sektor Pulau Banyak Barat serta seorang petugas kesehatan.
Ketua tim Tracking Fernando bersama Saipul, yang dikonfirmasi Waspada.id, Sabtu (15/7) menceritakan, pemandangan alam, laut dan pantai sungguh luar biasa indah dilihat dari puncak pegunungan Tiusa.
Bersama 13 orang rombongan mencoba menelusuri terjalnya tebing menuju puncak gunung tersebut, pada Kamis 6 Juli 2023 kemarin, dalam partisipasi Jungle Tracking Festival Pulau Banyak 2023.
Dari kaki gunung mereka melewati hutan kayu yang masih alami. Kicauan satwa burung terus terdengar dari kaki gunung hingga menuju puncak.

Namun mereka tetap harus ekstra hati-hati karena berbagai reptil dan hewan-hewan liar penghuni hutan lainnya masih banyak.
Mereka juga harus berhati-hati mendaki kaki gunung tersebut. Karena lintasan yang terjal dan berbatu karang.
Katanya, belakangan hutan tersebut sudah jarang dilewati pendaki. Karena dahan ranting yang kering masih tersangkut dipepohonan, dan menutupi jalan yang mereka lintasi.
Namun, Nando mengingatkan, jika hendak mendaki ke puncak gunung tersebut sebaiknya siapkan septi perlengkapan. Seperti seragam, sepatu karet dan jangan memakai sendal jepit, ucapnya.
Yang tak kalah penting jangan lupa berdoa, jaga perkataan, tata krama. Dan jangan mendaki saat pertengahan hari. Karena hal mistis yang bisa saja terjadi saat memasuki hutan yang masih alami itu, ucapnya.
Diceritakannya, mereka memulai perjalanan sekitar pukul.11:00 WIB dan baru tiba sekitar pukul.16:00 WIB, dan sekitar 5 jam baru sampai dipuncak.
Padahal gunung tersebut waktu normal pendakian bisa ditempuh sekitar hanya 3 jam. “Kami turun dari atas sekitar pukul.17:00 WIB dan sampai bawah sekitar pukul.19:30 WIB,” sebutnya.
Lebih lanjut katanya, dari pemukiman penduduk di Desa Haloban, mereka harus berjalan kaki sekitar 4 kilometer menuju kaki gunung Tiusa yang masuk dalam kawasan konservasi Suaka Margasatwa tersebut.
Sebelum itu dari Singkil, pengunjung yang hendak menuju Gunung Tiusa ini harus menaiki armada Kapal Feri atau boat kayu nelayan, dari Pelabuhan Penyeberangan Singkil yang menempuh waktu pelayaran sekitar 3,5 jam, sampai Pelabuhan Pulau Balai Kecamatan Pulau Banyak.
Selanjutnya dari Pelabuhan Pulau Banyak harus melanjutkan penyeberangan lagi menuju Pelabuhan Haloban Kecamatan Pulau Banyak Barat (PBB) sekitar 1,5 jam lagi.
View dan spot lain yang bisa dinikmati dari objek wisata puncak pegunungan ini katanya, keindahan sunrise dan sunset, Penatapan Puncak Tiusa, pemandangan Bukit Lasawon, dan Goa Suang Hutan Tiusa serta pemandian air dingin.

Dari catatan yang dihimpun tim pendaki tersebut kata Fernando, berbagai jenis satwa liar yang ada dihutan Gunung Tiusa tersebut meliputi,
- Burung Beo
- Burung Murai Batu
- Murai Daun
- Monyet Mokaka
- Kancil
- Cacing, Jangkrik
- Kaki Seribu Raksasa
- Kura-kura
- Katak
- Semut Raksasa dan lain-lain.
Kemudian jenis tumbuhan dan tanaman hutan yakni, - Raflesia/Bunga Bangkai
- Tumbuhan Jamur Tiram
- Tumbuhan Kantong Smart
- Anggrek
- Pohon Pala
- Talas Hutan
- Pohon Damar Laut Besar
- Pohon Maranti Batu
- Pohon Maranti Pasir
- Pohon Alaban
- Pohon Kayu Batu-Batu
- Pohon Kayu Madang kambing
- Pohon Jelateng Gajah
- Pohon Jelateng Rusa dan lain-lain. (B25)
Foto: Tim pendaki gabungan Papila Asink saat mengabadikan keindahan alam dan gugusan pulau-pulau dari Puncak Gunung Tiusa, Kamis (16/7).