ACEH UTARA (Waspada) : Pj.Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar M.Si memanen jagung di Kuta Makmur, (12/12). Jagung kering pipil menjadi salah satu produk pertanian sebagai pengendali inflasi di kabupaten tersebut.
Mahyuzar menyambut baik program perluasan jagung di Aceh Utara. Di tengah harga jagung kering pipil tinggi, dinilai akan menjadi salah satu upaya pengendali inflasi. Seluar 1.000 hektare tanaman jagung berhasil dipanen di sejumlah lokasi di Aceh Utara. Seperti, Sawang, Simpang Keramat dan Kuta Makmur.
Seluas 30 ha jangung berhasil dipanen di Kuta Makmur. Para petani menanam jagung di lahan replanting sawit. “Untuk Kuta Makmur 30 hektare, sedangkan keseluruhan di Aceh Utara mencapai 1.000 hektare,” jelas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh Utara Erwandi, SP, MSi.

Erwandi menambahkan, harga jagung kering pipil saat ini tinggi. Penampung membeli jagung di tingkat petani antara Rp5000 sampai Rp6000 per kilogram. “Panen jagung diharapkan dapat menstabilkan harga jagung pipilan,” jelasnya.
Tahun ini pemerintah pusat membantu benih jagung seluar 1.000 ha di Aceh Utara. Tanaman jagung ditanami di sejumlah lokasi di Kecamatan Kuta Makmur Sawang, Simpang Keramat dan sejumlah kecamatan lainnya.
Kedepan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh Utara juga telah mempersiapkan lahan baru untuk perluasan tanaman jagung. Diperkirakan lahan tersebut akan ditanami sampai 3000 ha tanaman jagung.
Panen jagung di Kuta Makmur, Aceh Utara selain dihadiri Pj. Bupati Dr. Drs. Mahyuzar, MSi, juga dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Utara. Selain memanen jagung, dalam kesempatan itu juga dilakukan perontokan jagung pipilan yang siap dipasarkan. (b08)