LANGSA (Waspada): Perut dan kemaluan yang berada di bawah perut adalah dua perangkat khusus yang dimiliki manusia dalam kehidupan.
Perut untuk tempat menampung makanan dan minuman setelah masuk lewat mulut kemudian diproses menjadi sumber energi agar hidup dapat bertahan.
Sedangkan kemaluan fungsinya selain sebagai saluran untuk membuang sisa makanan dan minuman juga sebagai alat proses perkembangbiakan agar kehidupan bisa terus bersambung.
Jika keduanya selalu digunakan secara benar sesuai tuntunan agama dan ilmu medis, dapat dipastikan akan diperoleh kehidupan yang sangat beruntung. Baik di dunia maupun di akhirat.
Namun meskipun tuntunan sudah tersedia dalam Alquran dan ilmu pengetahuan, tapi masih banyak juga manusia yang tidak peduli dengan hal tersebut.
Sehingga banyak orang tergelincir dan akibatnya merugikan diri sendiri. Di dunia mendapat berbagai kerugian dan diakhirat dijebloskan ke neraka.
Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang terhadap hambanya, maka Dia menciptakan sebuah mekanisme agar manusia bisa selamat dunia akhirat.
Yakni kewajiban berpuasa sebulan penuh selama Ramadhan agar manusia dapat mengontrol perutnya dan apa yang berada di bawah perut.
“Itulah subtansi puasa yang sebenarnya,” demikian dikatakan Ketua PD Muhammadiyah Kota Langsa H Bustami A Latief SH MH ketika bertindak sebagai khatib di Masjid Taqwa, Langsa, Jumat (8/4).
Substansi puasa jika disederhanakan sebenarnya hanya dua, yakni menjaga perut dan yang di bawah perut.
Yang dimaksud menjaga perut adalah menahan diri dari makan dan minum, dan menjaga yang di bawah perut adalah menjaga kemaluan.
Menurutnya arti dari menahan makan dan minum itu bila diperluas, yaitu mengontrol semua keinginan yang berkaitan dengan materi. Dan menahan kemaluan termasuk mengontrol semua hal yang berkaitan dengan hawa nafsu.(b12)
Teks foto : Ketua PD Muhammadiyah Kota Langsa H Bustami A Latief saat menjadi khatib di Masjid Taqwa Muhammadiyah Langsa, Jumat (8/4). Waspada/Ibnu Sa’dan.