IRT Histeris, Suami Ditangkap Terjebak Gadai Sepmor Curian

- Aceh
  • Bagikan
Nur Nadiah warga Desa Punti berlinang airmata meminta suaminya dibebaskan Polres Lhokseumawe ketika menggelar konfrensi pers di salah satu cafe Jalan Merdeka Timur Kota Lhokseumawe, Minggu (16/2). (Waspada/Zainuddin. Abdullah)
Nur Nadiah warga Desa Punti berlinang airmata meminta suaminya dibebaskan Polres Lhokseumawe ketika menggelar konfrensi pers di salah satu cafe Jalan Merdeka Timur Kota Lhokseumawe, Minggu (16/2). (Waspada/Zainuddin. Abdullah)

LHOKSEUMAWE (Waspada): Seorang ibu rumah tangga Nur Nadiah, 40, warga Desa Punti Kec. Syamtalira Bayu Aceh Utara menangis histeris meminta suaminya Marzuki Idris, 43, dibebaskan Polres Lhokseumawe karena terjebak kasus sepeda motor (sepmor) yang digadaikan kepadanya ternyata barang hasil curian.

Nur berlinang airmata sambil menggendong anak didampingi keluarga dan warga Desa Punti ketika menggelar konfrensi pers di salah satu cafe Jalan Merdeka Timur Kota Lhokseumawe, Minggu (16/2).

Nur menjerit histeris meminta Polres Lhokseumawe membebaskan suaminya yang buta huruf dan tidak tahu akan dijebak dengan satu unit sepmor jenis Beat yang digadaikan Fad yang butuh uang untuk isterinya berobat di Medan.

Selama suami ditahan, Nur tidak punya tulang punggung keluarga sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Nur dan anaknya dibantu dengan uluran tangan tetangga dan sumbangan warga Desa Punti.

Nur dibantu saudaranya Muliadi, 33, mengatakan kronologis kejadiannya, seorang pria bernama Fad mengaku warga Lhoksukon datang ke rumahnya ditemani Ri warga setempat untuk menggadaikan sepmor dengan pinjaman uang Rp3 juta.

Meski awalnya sempat menolak namun akhirnya luluh juga karena mengingat kemanuniasan dan sambil menangis butuh uang untuk berobat.

Beberapa hari kemudian, pada Selasa (2/1) lalu, Marzuki dihubungi kembali oleh Fad yang mengaku akan membawa BPKB dan STNK ke rumahnya.

Setelah ditunggu ternyata Fad datang bersama polisi tanpa surat resmi langsung diamankan ke Polres Lhokseumawe karena dianggap sebagai penadah.

Muliadi mengaku Marzuki hanya berniat membantu orang yang butuh uang berobat dan menjadi korban yang terjebak oleh Fad pelaku pencurian yang menggadaikan sepmor.

Marzuki juga belum pernah terlibat kasus kriminal apapun, apalagi menjadi penadah karena selama ini Marzuki hanyalah pekerja harian lepas dan usai kerja langsung pulang rumah.

Muliadi juga menerangkan, pihak keluargapun berusaha mencari jalan keluar untuk membebaskan Marzuki.

Bahkan Nur juga sempat ditipu oleh seorang pria bernama Mus yang mengaku sebagai markus bisa melepaskan suami dengan uang Rp2juta. Setelah memberikan uang, ternyata suaminya masih ditahan dan Mus penipu tak pernah bisa dihubungi lagi.

Usaha lainnya pihak keluarga menemui Fouzul selaku pemilik sepmor di RS Bunda untuk meminta damai dengan mencabut laporan.

Fouzul bersedia damai dengan meminta uang ganti rugi senilai Rp15 juta karena selain kehilangan sepmor juga kehilangan barang berharga lain yang dicuri oleh Fad. Namun perdamaian digagalkan oleh Nurdin pengelola RS Bunda yang mengancam akan memecat Fouzul bila mau berdamai.

“Kami mohon pertolongan dan keadilan. Tolong pak polisi lepaskan suami saya. Dia bukan penadah, tapi dijebak pelaku yang menggadaikan sepmor curian. Suami saya hanya berniat membantu orang yang ternyata menjebak dia,” tuturnya.

Karena tidak tahu harus kemana lagi mencari keadilan, akhirnya Nur didampingi warga selesai memberi keterangan kepada wartawan, mendatangi Kantor YLBH Cakra di Desa Mon Geudong untuk meminta pertolongan pedampingan hukum. (b09)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

IRT Histeris, Suami Ditangkap Terjebak Gadai Sepmor Curian

IRT Histeris, Suami Ditangkap Terjebak Gadai Sepmor Curian

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *