LANGSA (Waspada): Dosen Universitas Samudra (Unsam) memberikan pelatihan inovatif bertajuk ‘Inovasi Media Augmented Reality dalam Mengoptimalkan Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar’ dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan inklusi di sekolah dasar di SDN Alue Sentang, Kabupaten Aceh Timur.
Ketua Pelaksana, Ronald Fransyaigu, M.Pd didampingi anggota, Inge Ayudia, M.Pd.l, Selasa (27/8) mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk membekali para guru dengan kemampuan memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) sebagai media pembelajaran yang inovatif dan efektif, khususnya dalam konteks pendidikan inklusi.
Dimana, pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 22 hingga 24 Agustus 2024 yang diikuti 25 guru dari SDN Alue Sentang. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama berkelanjutan antara SDN Alue Sentang dan Universitas Samudra.
Menurut Ronald Fransyaigu, Augmented Reality dapat menjadi alat yang sangat powerful dalam pendidikan inklusi, karena mampu menyediakan pengalaman belajar yang interaktif dan multisensori.
“Dengan AR, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan menarik bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Teknologi ini memungkinkan guru untuk menyajikan materi ajar secara lebih visual dan mendalam, yang bisa diakses oleh seluruh siswa dengan cara yang menyenangkan,” ungkap Ronald.
Selama pelatihan, para peserta diberikan kesempatan untuk mempelajari dasar-dasar penggunaan AR dalam pembelajaran, serta cara mengintegrasikannya ke dalam kurikulum inklusi.
“Para guru dilatih untuk menggunakan berbagai aplikasi AR yang dapat diakses melalui perangkat seperti smartphone dan tablet, sehingga mereka dapat langsung menerapkan teknologi ini dalam kegiatan belajar mengajar di kelas,” jelasnya.
Sementara Inge Ayudia, M.Pd menambahkan, pendidikan inklusi memerlukan pendekatan yang lebih kreatif dan personal, dan AR dapat membantu memenuhi kebutuhan tersebut.
“Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda, terutama siswa dengan kebutuhan khusus. Dengan AR, kita bisa menyediakan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa, sehingga mereka bisa belajar dengan lebih efektif,” kata Inge.
Kepala SDN Alue Sentang, Herana Budi, S.Pd yang juga hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa sekolahnya sangat mendukung upaya inovatif ini.
“Kami sangat antusias dengan pelatihan ini, karena pendidikan inklusi adalah salah satu fokus utama kami. Dengan adanya teknologi seperti Augmented Reality, kami berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik dan inklusif bagi semua siswa,” ujarnya.
Selain itu, sambungnya, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam proses pembelajaran di SDN Alue Sentang, serta menginspirasi sekolah-sekolah lain di Aceh untuk menerapkan teknologi AR dalam pendidikan inklusi.
Kerjasama antara SDN Alue Sentang dan Universitas Samudra juga akan terus berlanjut dengan berbagai program pelatihan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pendidikan di Aceh.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan bahwa penggunaan Augmented Reality dalam pendidikan inklusi dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua siswa, tanpa terkecuali,” pungkas Herana Budi. (b13)