ACEH BESAR (Waspada) : Penceramah Tetap Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh Dr. H. A. Mufakhir Muhammmad, MA menyampaikan tiga cara mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat dalam khutbah Jumat di Masjid Jamik Buengcala, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar (03/01), 3 Rajab 1446 H.
Ia menjelaskan, pertama, hidup dengan iman. Iman kepada Allah SWT dan beriman dengan seluruh firman-Nya yang terdapat dalam Al-Qur’an al-Karim. Dengan iman, hidup menjadi aman dan nyaman dalam lindungan Allah Azzawajalla. Mengapa kita harus beriman? Supaya tidak dianggap kufur dan kafir oleh Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an Surat At-Taghabun ayat 2, Allah berfirman: “Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Dan dalam Surat At-Taghabun ayat 9, Allah berfirman:
“(Ingatlah) hari (di mana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari ditampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.”
“Dari kedua ayat ini, kita dapat menyimpulkan bahwa jika seseorang ingin hidup bahagia di dunia dan di akhirat, janganlah memilih jalan kufur dan ingkar kepada Allah. Hiduplah dalam keadaan beriman dan bertakwa kepada Allah. Di dunia, hidupnya akan bahagia dan sejahtera, sedangkan di akhirat, ia akan mulia dan menjadi penghuni surga dengan izin Allah Swt,” urai Dewan Pembina MUQ Pagar Air ini.
Menurut Mufakhir, nikmatnya iman berada di dalam dada dan hati sanubari, terilhami oleh rasa cinta yang mendalam dalam mensyukuri berbagai nikmat Allah. Iman mendorong seseorang untuk terus beribadah kepada Allah hingga akhir hayat. Hati orang yang beriman bagaikan pelita yang bersinar terang, menerangi setiap waktu dan zaman.
Ia menjelaskan yang kedua, hidup dengan amal saleh. Amal saleh adalah segala bentuk kebaikan yang dipersembahkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia mendatangkan manfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
“Meninggalnya orang-orang saleh menjadi istirahat bagi dirinya, sementara kematian orang-orang jahat menjadi istirahat bagi orang lain. Dengan kematian dan berakhirnya kemaksiatan orang-orang jahat, manusia dapat beristirahat dari kejahatan dan gangguan mereka,” tegasnya.
Sementara cara ketiga mencapai kebahagiaan, urai Mufakir, adalah taubat. Taubat merupakan jalan yang ditawarkan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya untuk kembali ke jalan yang benar dan meninggalkan dosa serta maksiat. Allah memanggil hamba-Nya dengan penuh kasih sayang agar kembali kepada-Nya.
Allah berfirman dalam Surah Az-Zumar ayat 54 :
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”
Dan dalam Surah At-Tahrim ayat 8, Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan : ‘Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.’”
“Hidup akan menjadi nikmat dan penuh kebahagiaan jika diawali dengan iman, diisi dengan amal saleh, dan diakhiri dengan taubat yang tulus kepada Allah Swt,” pungkasnya. (b02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.