Scroll Untuk Membaca

Aceh

Imum Mukim 9 Kecamatan Sampaikan Keluhan Petani Pada Pj Bupati Aceh Utara

LHOKSUKON (Waspada): Para imum mukim dari sembilan kecamatan di kawasan Daerah Irigasi (DI) Krueng Pase, Aceh Utara menyampai keluhan akibat tidak mendapatkan distribusi air untuk lahan sawah.

Keluhan petani disampaikan para tokoh adat tersebut kepada Pj.Bupati Aceh Utara di Kantor Camat Nibong, Kamis (14/9).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Imum Mukim 9 Kecamatan Sampaikan Keluhan Petani Pada Pj Bupati Aceh Utara

IKLAN

Pj Bupati Aceh Utara Azwardi, AP., M.Si menggelar rapat bersama para camat dan Imum Mukim di 9 kecamatan yang terkendala, tidak mendapatkan distribusi air DI Krueng Pase. Akibatnya sekitar 9 ribu haktare sawah tidak mendapatkan suplai air irigasi.

Rapat yang menampung keluahan masyarakat digelar di aula kantor Camat Nibong Aceh Utara, diikuti Para Imum Mukim Kecamatan Nibong, Meurah Mulia, Samudera, Tanah Pasir, Syamtalira Aron, Tanah Luas, Matang Kuli dan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.

Camat Nibong Rizki Hanafiah sebagai moderator memberi kesempatan menyampaikan usul saran kepada para Imum Mukim melalui Ketua Forum Aceh Utara, Abdul Hanan. Dalam kesempatan itu Abdul Manan menyampaikan seputar keluhan masyarakat tidak bisa mengolah sawah akibat lamban pengerjaan bendungan Krung Pase, sehingga nasib para petani harus segera dicari solusi tepat dan tepat.

Pj Bupati Aceh Utara Azwardi, dalam sambutannya di hadapan para camat, Muspika nibong, para Imum Mukim mengajak untuk mencari solusi bersama.

Menurutnya, pertemuan ini sangat penting, mengingat ancaman kerawanan pangan bagi masyarakat sembilan kecamatan di Wilayah Tengah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. “Persoalan atau kendala mari kita bahas bersama, selama kami bertugas di sini telah kami petakan lokasi Kreung Pase dan suplai air ke sayap kiri dan kanan, bahkan kami telah pernah meninjau langsung ke bendungan yang sedang di renovasi oleh Perusahaan Jawa Timur,” jelas Azwardi.

Dia juga mengaku sangat sependapat dengan keinginan masyarakat, bagaimana caranya agar bisa turun ke sawah. Artinya harus bisa dialiri air secukupnya.

Mukim dari Kota Lhokseumawe Tgk. Abdul Hamid juga memaparkan, ada enam gampong (desa) di Lhokseumawe telah melakukan khanduri blang, mulai turun ke sawah. Namun karena di Kecamatan Blang Mangat belum ada air, sehingga menjadi persoalan bagi petani di sana.

Sementara itu, pihak perusahaan pembangunan Bendung Krueng Pase melalui Kabag Humas Surya, berjanji bulan Oktober mendatang bisa suplai air ke sayap kiri dan kanan. Selama ini katanya sering banjir sehingga terkendala dalam bekerja.

Forum tersebut ditutup dengan bersepakat akan duduk rapat lagi pada minggu depan. Sehingga dapat terpecahkan masalah yang dihadapi ribuan petani di sembilan kecamatan.(b08)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE