LHOKSEUMAWE (Waspada): Mahasiswa Unimal yang tergabung dalam barisan Ikatan Mahasiswa Pematangsiantar/Simalungun (IPMS) Lhokseumawe – Aceh Utara mengecam keras represivitas Anggota DPRD Kota Pematangsiantar terhadap massa aksi penolakan UU TNI, Sabtu (29/3).
Hal itu diungkapkan Reza Izzan Hariz Rangkuti selaku Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Pematangsiantar/Simalungun (IPMS) Lhokseumawe – Aceh Utara atas arogansi wakil rakyat Pematangsiantar.
Dikatakannya, pada Kamis, (27/3) Aliansi Mahasiswa Se-Kota Pematangsiantar melakukan aksi demonstrasi guna penyambung lidah masyarakat untuk mengaspirasikan ketidaksetujuan akan UU TNI karena dinilai berpotensi mengancam supermasi sipil dan demokrasi serta hal-hal lain yang tertuang pada petisi aliansi mahasiswa se’Kota Pematangsiantar.
Namun ketidak mampuan DPRD Kota Pematangsiantar untuk menandatangani petisi tersebut memicu persoalan baru. Sehingga mahasiswa merasa kecewa dan bentrokan tidak terhindar.
Namun hal yang tidak pantaspun dilakukan oleh seorang yang seharusnya menjadi wakil rakyat malah melakukan tindakan represif terhadap massa aksi. Tindakan tidak beretika wakil rakyat itu dinilai sebagai bentuk pembungkaman terhadap demokrasi.
Bahkan hal ini menunjukkan ketidakmampuan anggota DPRD dalam berdialektika dan mewakili suara rakyat serta akan berpotensi memperburuk stabilitas negara yang bisa melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap wakil rakyat, pungkas Reza Izzan Hariz Rangkuti.(b09)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
