Scroll Untuk Membaca

Aceh

ICMI Aceh Terima SK Baru Penyempurnaan Pengurus Wilayah Aceh

Ketua MPW ICMI Aceh Dr.Taqwaddin sedang memimpin rapat penerimaan SK baru tentang penyempurnaan Pengurus ICMI Aceh di Sekretariat ICMI Komplek Bapperis Banda Aceh, Rabu (15/05/24). (Waspada/T.Mansursyah)
Ketua MPW ICMI Aceh Dr.Taqwaddin sedang memimpin rapat penerimaan SK baru tentang penyempurnaan Pengurus ICMI Aceh di Sekretariat ICMI Komplek Bapperis Banda Aceh, Rabu (15/05/24). (Waspada/T.Mansursyah)

BANDA ACEH (Waspada): Ketua MPW ICMI Aceh Dr.Taqwaddin mengatakan, pihaknya telah menerima SK baru tentang penyempurnaan Pengurus ICMI Aceh yang ditandangani pada 8 Mei 2024 oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Majelis Pengurus Pusat (MPP) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) yaitu Prof Arif Satria dan Dr Andi Yuliani Paris, MSc. “Ya benar kami baru saja menerima SK baru tersebut,” ungkap Dr Taqwaddin Sekretariat ICMI Komplek Bapperis Banda Aceh, Rabu (15/05/24).

Taqwaddin mengatakan, bahwa dalam rangka mempercepat gerak dan memperkuat eksistensi oraganisasi cendekiawan ini, pada tanggal 26 April lalu kami membuat rapat dengan mengundang semua Pengurus Harian ditambah dengan Ketua dan Sekretaris Penasihat serta Ketua dan Sekretaris Dewan Pakar.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

ICMI Aceh Terima SK Baru Penyempurnaan Pengurus Wilayah Aceh

IKLAN

Dalam pertemuan tersebut saya menjelaskan, bahwa tolok ukur cendekiawan itu bukan hanya mereka yang memiliki ijazah doktor dan professor. Tapi siapa saja yang memiliki kapasitas dan kualitas kepribadian, terlebih lagi kepedulian terhadap sesama.

Menurutnya, setiap orang yang memiliki kapasitas intelektualitas yang diakui publik dan peduli pada pada masyarakatnya, itu sudah memenuhi prinsip kecendekiawanan. Jadi bagi saya, tolok ukur cendekia bukan pada kertas ijazah, tetapi lebih pada kapasitas intelektualitas.

Buya Hamka misalnya, tidak memiliki kertas ijazah kesarjanaan, tetapi beliau diakui sebagai ulama dan cendekiawan. Begitu juga dengan Soedjatmoko, Rektor Universitas Bangsa-Bangsa di Tokyo Jepang dulu juga bukan sarjana, tetapi kedua mereka mendapat anugerah profesor doktor dari perguruan tinggi ternama dunia karena karya-karya mereka.

Di Aceh, Pak Nab Bahany dan Pak Yarmen misalnya, kualitas akademik dan keahlian mereka diakui publik di Aceh. Pak Nab, Budayawan ini memiliki kontribusi pemikiran begitu banyak melalui berbagai tulisan beliau yang memukau dan mencerahkan. Begitu juga dengan Pak Yarmen yang memiliki keahlian Ilmu Bahasa Indonesia yang sangat mumpuni. Kedua mereka saya usulkan menjadi Pengurus ICMI Aceh, jelas Taqwaddin.

ICMI Aceh sekarang bukan hanya kumpulan akademisi dan birokrasi. Tetapi juga banyak kami usulkan dari kalangan professional (dokter, wartawan, konsultan, dan hakim ad hoc). Ada juga dari kalangan politisi DPR RI dan DPRA seperti Nasir Jamil, Muslim Ayub, Tgk Irawan Abdullah dan ada beberapa orang lagi lainnya.

Bahkan, lanjut Taqwaddin, dari kalangan pengusaha juga kami ajak bergabung untuk memperkuat ICMI Aceh, antara lain Ismail Rasyid (Owner Trans Continent), Sayid Salim (Owner Group Hotel Grand Arabia, Hotel Renggali, dll), Azhar Idris (Owner Djarwal Group), Zaki (Pemilik Usaha Bus Harapan Indah), Jafaruddin Husin (Kontraktor yang juga Owner Kuala Village Resort).

Dikatakan, dalam Keputusan Majelis Pengurus Pusat ICMI Nomor 009/SKO-P/ICMI/05/2024 tentang Penyempurnaan Kepengurusan Majelis Pengurus Wilayah (MPW) ICMI Aceh Periode 2021 – 2026, nama-nama yang saya sebutkan di atas ada dalam SK baru ini”, ungkap Dr Taqwaddin, yang dipercaya sebagai Ketua MPW ICMI Aceh sejak 1 April 2024.

Merespon ajakan Ketua ICMI Aceh, Ismail Rasyid menyatakan, “Wlkm salam Pak Taqwaddin, trims beurayeuk that atas kepercayaannya dan kesempatan untuk saya bergabung di ICMI, organisasi Islam yg sangat membanggakan. Insya Allah akan berusaha maksimal dan sebaik mungkin, mohon bimbingannya juga”. Begitu WA Owner Trans Continet, salah seorang anggota Dewan Pakar ICMI Aceh.

Apresiasi senada juga diberikan oleh Sayid Salim atas ajakan Ketua ICMI Aceh yang meminta kesediaan pemilik sejumlah hotel mewah untuk menjadi Anggota Penasihat ICMI Aceh. “Waalaikumsalam wr wb. Alhamdulillah jroh that2 Pak. Semoga ICMI Aceh menjadi panutan bagi masyarakat kita. Saleum kepada pengurus”. WA singkat Pak Sayid Salim kepada Dr Taqwaddin.

“Bagi saya, tak masalah banyaknya orang yang terlibat menjadi pengurus dalam suatu oragnisasi kemasyarakatan. Bahkan lebih bagus. Dan, ini tentu memudahkan organisasi untuk menggalang kontribusi, baik kontribusi pemikiran maupun kontribusi finansial untuk menindaklanjuti program-program kegiatan yang disepakati”, tutup Taqwaddin.(b02)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE