Harga TBS Semakin Merosot Dan Petani Menjerit

  • Bagikan

KUALASIMPANG (Waspada): Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Tamiang semakin merosot. Bahkan saat ini harganya semakin turun dratis menjadi Rp1.000 per- kg.

Menurunnya harga buah kelapa sawit membuat keresahan bagi masyarakat yang memiliki kebun kelapa sawit, terlebih yang menggantungkan biaya hidup mereka di sektor kebun kelapa sawit ini menjerit karena hasil produksi kelapa sawit dari kebun mereka tidak sesuai dengan hasil penjualan yang cukup rendah.

Menyikapi hal ini, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa STAI Aceh Tamiang, M. Arif kepada Waspada Senin (27/6) mengatakan, pemerintah perlu mengambil tindakan untuk menyelamatkan petani akibat harga TBS kelapa sawit yang anjlok pada saat ini.

Pasalnya, harga TBS kelapa sawit yang hampir tidak memiliki harga itu sangat berdampak pada nasib sehari hari para petani. “Harga TBS menurun drastis saat ini, kita menduga adanya permainan harga yang dilakukan perusahaan penampung buah kelapa sawit,” ungkap Arif sembari mengatakan, ini jelas bertentangan dengan hasil rapat penetapan dan pemantauan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit pada tanggal 7 Juni 2022 yang di keluarkan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.

Jika dugaan ini benar terjadi, jelas hal ini juga bertentangan dengan Surat Edaran ( SE ) Mentri Pertanian Republik Indonesia nomor: 101/KB.020/M/5/2002. Tentang percepatan penyerapan Tandan Buah Segar ( TBS ) kelapa sawit pekebun. “ Kita harapkan perusahaan PKS tidak bermain-main dengan harga TBS kelapa sawit sebab ini sangat merugikan para petani kelapa sawit yang bergantungan hidup dari hasil kelapa sawit.

Bahkan hal ini dapat berdampak pada pendidikan anak – anak mereka, mengingat tidak lama lagi akan pergantian semester yang sangat membutuhkan biaya yang cukup besar untuk biaya melanjutkan jenjang sekolah dan kebutuhan yang lainnya. Demikian pungkas Arif.(b15).

Teks foto: M Arif Ketua BEM STAI Aceh Tamiang.(Waspada/Yusri).

  • Bagikan