Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Harga Emping Melinjo Masing Tinggi

Pedagang di Beureunuen, Kabupaten Pidie sedang mengambil emping melinjo untuk ditimbang, Kamis (4/5). Waspada/Muhammad Riza
Pedagang di Beureunuen, Kabupaten Pidie sedang mengambil emping melinjo untuk ditimbang, Kamis (4/5). Waspada/Muhammad Riza

SIGLI (Waspada): Harga emping melinjo di Kota Beureuneun, Kabupaten Pidie masih tinggi, tembus Rp120 ribu per kilogram.

Irvan Ramadhan SH, M.Kn, salah satu pedagang aneka komoditas pertanian dan perkebunan di Kota Beureunuen, Kabupaten Pidie, Kamis (4/5) mengungkapkan tingginya harga komoditi emping melinjo tersebut dipicu minimnya bahan baku yang didapat pengumpul.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Harga Emping Melinjo Masing Tinggi

IKLAN
Harga Emping Melinjo Masing Tinggi
TUMBUK – Seorang pengrajin emping melinjo sedang menumbuk biji melinjo menjadi emping di Simpang Tiga, Kabupaten Pidie. Kamis (4/5) Waspada/Muhammad Riza

Tingginya harga beli biji melinjo dari pengumpul yang mencapai Rp35 ribu/kilogram, juga menjadi salah satu penyebab hingga sekarang harga emping melinjo belum turun.

Begitupun sebut dia,masih adanya pengrajin penumbuk emping melinjo yang belum aktif memproduksi emping, juga menjadi alasan harga emping melinjo di pasaran Kota Beureunuen masih tinggi.

Dia menuturkan, pengrajin emping melinjo di daerah itu umumnya kaum ibu. Mereka mengisi hari-harinya dengan memproduksi emping melinjo sambil menunggu suaminya pulang dari sawah atau melaut dengan menumbuk biji melinjo.

“Mayoritas, pengrajin yang memproduksi emping melinjo, ini kan kaumnya ibu di rumah. Sekarang, masih banyak diantara mereka yang masih sibuk berlebaran ria,” kata Irvan dengan nada ramah.

Irvan mengungkapkan, ada tiga jenis kualitas emping melinjo yang dijual. Adalah kualitas super dijual berkisar Rp110 ribu hingga Rp120 ribu/kilogram.

Jenis kualitas premium atau lose dijual dari harga Rp80 ribu-90 ribu/kilogram, jenis kualitas biasa dijual Rp45 ribu-50 ribu/kilogram.

Harga Emping Melinjo Masing Tinggi

Pun begitu kata dia, hingga memasuki lebaran ke 13, permintaan emping melinjo sangat tinggi. Selain untuk permintaan dalam negeri seperti Pulau Jawa, Jakarta, Bekasi, Medan, Padang dan Palembang, permintaan luar negeri juga tinggi, seperti Malaysia, Singapura, Brunai dan beberapa negara lainnya.

Sulis, 35, salah seorang pengrajin penumbuk emping melinjo di Kecamatan Simpangtiga, Kabupaten Pidie mengatakan bahan baku biji melinjo yang diproduksi milik toke. Dia mengaku memperoleh upah dari ongkos tumbuk emping melinjo Rp15 ribu/bambu.

Karena dia bekerja sendiri, satu hari dia hanya mampu memproduksi emping melinjo, 3 hingga 4 bambu biji melinjo. Biaya tersebut sebut dia, dapat menambah pendapatan keluarganya. (b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE