UNGKAPAN di atas disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, Jamaluddin, S.Sos.,M.Pd saat dikonfirmasi Waspada di ruang kerjanya. Dia juga mengatakan, melalui dedikasi, semangat, dan komitmen para Guru Penggerak, pendidikan di Kabupaten Aceh Utara dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan generasi mendatang.
Orang nomor satu di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara itu juga menyampaikan, para guru penggerak merupakan pendidik yang memiliki peran kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
Hingga saat ini, kata dia, program guru penggerak telah melahirkan sejumlah guru yang telah lulus dari berbagai angkatan. Jumlah guru di Kabupaten Aceh Utara pada saat ini yang telah lulus dari masing-masing angkatan mencapai 563 orang.
“Angkatan pertama sebanyak 68 orang, angkatan ke dua 17 orang, angkatan keempat 98 orang, angkatan ke 7 sebanyak 37 orang, angkatan delapan 190 orang dan angkatan ke sembilan sebanyak 153 orang,” sebut Jamaluddin.
Selain itu, kata Jamal, terdapat guru yang sedang mengikuti angkatan 11 sebanyak 412 orang. Sementara 174 orang guru lainnya masih menunggu di antrean. Secara total, sebut Jamal, telah ada 563 orang guru lintas jenjang baik ASN maupun non-ASN yang telah lulus dari program guru penggerak di Kabupaten Aceh Utara.
Ditanya apa manfaat menjadi seorang guru penggerak, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara itu menjelaskan, guru penggerak mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan menjadi guru penggerak, para pendidik dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh Utara melalui inovasi dan pembaruan dalam proses pembelajaran.
Kemudian, lanjut Jamal, dapat memperluas jaringan dan pengetahuan. Mereka memiliki kesempatan untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan sesama guru, sehingga dapat terus mengembangkan kemampuan mereka masing-masing.
Selanjutnya, dengan menjadi guru penggerak, mereka turut berperan aktif dalam pembangunan di Kabupaten Aceh Utara. Guru Penggerak di Aceh Utar, kata Jamal, memegang peran penting dalam memajukan sektor pendidikan. Dengan adanya program guru penggerak, para pendidik telah diberikan kesempatan untuk menjadi agen perubahan yang mendorong inovasi dan peningkatan kualitas pembelajaran di berbagai tingkatan pendidikan.
Dengan jumlah guru yang telah lulus dari program guru penggerak mencapai 563 orang, kata Jamal, Aceh Utara telah berhasil melahirkan para tenaga pendidik yang siap untuk memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan. Melalui berbagai angkatan yang telah lulus, guru-guru ini membawa beragam pengetahuan, keterampilan, dan semangat untuk memajukan sistem pendidikan di daerah tersebut.
Masih menurut Jamaluddin, pendidikan di Kabupaten Aceh Utara merupakan aspek yang sangat vital dalam pembangunan daerah. Dengan melibatkan para Guru Penggerak, diharapkan tercipta lingkungan belajar yang lebih inklusif, inovatif, dan berorientasi pada hasil. “Mereka tidak hanya bertugas sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing, motivator, dan agen perubahan yang mampu menginspirasi generasi muda untuk meraih mimpi dan potensi terbaik mereka.”
Manfaat menjadi seorang Guru Penggerak dalam konteks pendidikan di Aceh Utara sangatlah signifikan. Selain berperan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, para Guru Penggerak juga berkontribusi dalam membangun komunitas pendidikan yang solid dan progresif.
Mereka menjadi teladan bagi rekan-rekan guru lainnya dan berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi perkembangan intelektual, emosional, dan sosial anak-anak di wilayah tersebut.
Dengan demikian, kata Jamal lagi, para guru penggerak di Aceh Utara bukan hanya sekadar pendidik, tetapi juga pionir perubahan yang membawa harapan dan inspirasi bagi masa depan pendidikan yang lebih baik dan inklusif di daerah tersebut. Melalui dedikasi, semangat, dan komitmen mereka, pendidikan di Aceh Utara dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan generasi mendatang.
Menjawab Waspada, Jamaluddin menyebutkan, Dinas Pendidikan di Aceh Utara memiliki peran yang sangat penting dalam merekrut dan melakukan pengimbasan (monitoring) terhadap para Guru Penggerak serta sekolah lainnya di wilayah tersebut.
Beberapa peran utama dinas pendidikan dalam konteks ini adalah bertanggung jawab untuk melakukan proses rekrutmen dan seleksi terhadap calon-calon guru penggerak yang memiliki potensi dan komitmen untuk menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan. Kata Jamal, pohaknya melakukan penilaian terhadap kualifikasi, pengalaman, dan motivasi calon guru untuk memastikan bahwa yang terpilih adalah individu yang sesuai dengan visi dan misi program guru penggerak.
Setelah merekrut para guru penggerak, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan yang diperlukan agar para guru ini dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan dalam melaksanakan tugas mereka secara efektif. Pelatihan ini dapat mencakup berbagai aspek, mulai dari metode pembelajaran inovatif hingga manajemen kelas yang efektif.
Selanjutnya, Dinas Pendidikan melakukan pengimbasan (monitoring) secara berkala ke sekolah-sekolah tempat para guru penggerak bertugas. Tujuan dari pengimbasan ini adalah untuk memastikan implementasi program guru penggerak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, serta untuk memberikan dukungan dan bimbingan kepada para guru dalam menghadapi tantangan dan memperbaiki kualitas pembelajaran.
Selain pengimbasan rutin, pihak dinas pendidikan juga melakukan evaluasi terhadap program guru penggerak secara keseluruhan. Mereka memantau capaian, kendala, dan dampak program ini terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Aceh Utara. Evaluasi ini sebut Jamal, menjadi dasar untuk perbaikan dan pengembangan program ke depan guna mencapai hasil yang lebih optimal.
Dengan peran yang terorganisir dan terkoordinasi dengan baik, dinas pendidikan di Kabupaten Aceh Utara dapat memastikan efektivitas program guru penggerak dan meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh di wilayah tersebut.
“Melalui upaya kolaboratif antara Dinas Pendidikan, para guru penggerak, sekolah, dan seluruh stakeholders pendidikan lainnya, diharapkan tercipta lingkungan belajar yang inspiratif dan berkualitas bagi generasi muda di Kabupaten Aceh Utara. Guru penggerak merupakan pionir perubahan untuk memajukan sistem pendidikan di bekas wilayah Kerajaan Samudera Pasai ini,” demikian Jamaluddin, S.Sos.,M.Pd.
Maimun Asnawi, S.Hi.,M.Kom.I
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.