SIMEULUE (Waspada): Belasan ribu siswa dari ratusan sekolah negeri dan swasta di Kabupaten Simeulue Rabu (28/9) hari ini tidak sekolah. Pasalnya, sejumlah guru yang dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa melakukan aksi mogok mengajar.
Aksi tidak lazim itu sendiri kabarnya dipicu oleh kebijakan Dinas Pendidikan memotong tunjangan kinerja untuk para guru.
Sejumlah wali murid yang dikonfirmasi Waspada, Rabu (28/9) berharap para guru untuk segera mengakhiri aksi mogok mengajar itu.
Bahkan salah seorang wali murid yang dulunya belatar belakang seorang pendidik, Dadang Thohara, S.Pd yang saat ini juga sebagai salah satu pejabat di dinas Pemerintah Kabupaten Simeulue dalam menyampaikan keprihatinannya membuat surat terbuka di laman FB-nya.
Ia mengimbau untuk para guru segera mengakhiri aksi merugikan para generasi pulau itu. Menurut dia, masalah pemotongan uang tunjangan kinerja tidak harus direspon dengan cara mogok.

Kepala Dinas Pendidikan Simeulue, Firmannudin, S.Pd yang dihubungi Waspada melalui telepon WhatsApp Rabu (28/9) membenarkan ada aksi mogok mengajar di Simeulue.
“Benar, tapi tidak semua. Saya saat ini sedang di Medan lagi perjalanan mengurus PPPK. Kabarnya jam 9 tadi pihak dari Kantor Dinas Pendidikan dan Pak Sekda sudah turun langsung mengatasi hal ini,” sebut Kadis.
Lebih lanjut Firmannudin menuturkan sebelumnya tidak ada informasi atau gejolak hingga muncul masalah mogok mengajar hari ini.
Ketika ditanya apakah ada korelasi dengan aksi mogok para dokter di RSUD setempat beberapa hari lalu, “bisa jadi bang, mungkin mereka menganggap dokter kok bisa. Namun sejauh ini sedang mencari siapa biang keladinya,” ujar Firmanudin.(b32)