BLANGPIDIE (Waspada): Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT, mengingatkan masyarakat Aceh Barat Daya (Abdya) khususnya, maupun masyarakat Provinsi Aceh pada umumnya, agar tidak panik secara berlebihan, dalam menyikapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang menyerang ternak selama ini.
Dalam tinjauannya ke lokasi peternakan sapi kawasan Desa Mata Ie, Kecamatan Blangpidie, Abdya Kamis (16/6), Gubernur Nova yang didampingi Bupati Akmal Ibrahim SH, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya drh Nasruddin, serta sejumlah pejabat lainnya, ditegaskan orang nomor satu di Aceh itu, selama wabah PMK menyerang ternak di Aceh, banyak oknum yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja memainkan isu wabah PMK. Tujuannya, untuk menakut-nakuti masyarakat, termasuk para peternak.
Dikatakan Gubernur Nova, yang dalam tinjauan dan kunjungannya kali juga berkesempatan menyerahkan bantuan obat-obatan, untuk penanganan PMK, seperti anti biotik, anagesik serta desinfektan, jika peternak sudah dilanda khawatir, masyarakat juga menjadi was-was, dengan sendirinya harga ternak akan turun drastis. Bahkan bisa mencapai setengah harga.
Saat ini tambahnya, yang paling penting dan wajib dilakukan oleh peternak adalah, jika ada melihat gejala yang mirip dengan PMK pada ternak, segera laporkan pada instansi terkait, untuk segera ditanggulangi. Sebab katanya, penanganan cepat terhadap ternak perlu dilakukan, agar virus tersebut tidak menyebar pada ternak yang lain. “Perlu diingat, wabah PMK mudah disembuhkan dan tidak akan menular kepada manusia. Saya ingatkan peternak serta masyarakat, jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu, yang sengaja dimainkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” tegas Gubernur Nova.
Bupati Abdya Akmal Ibrahim SH, juga mengatakan hal senada. Menurutnya, kepanikan secara berlebihan sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, untuk meraup keuntungan berlipat ganda dari masyarakat. Dengan harga yang turun drastis akibat diisukan terkena PMK, dipastikan masyarakat peternak akan rugi besar. Padahal, wabah PMK bisa ditanggulangi dengan cepat, jika peternaknya lebih aktif dalam memberikan laporan terkait kondisi ternak.
Bahkan kata Bupati Akmal, peternak tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, jika mereka mau melaporkan dugaan PMK kepada instansi terkait, ataupun kepada petugas yang telah disiagakan oleh Distanpan Abdya, untuk proses pengobatan. “Peternak harus lebih aktif dalam hal ini. Jika melihat ciri-ciri PMK pada ternak, segera laporkan kepada petugas di lapangan, atau pada Distanpan Abdya,” sebutnya.
Di lain pihak, Kadistanpan Abdya drh Nasruddin melaporkan, saat ini tercatat sebanyak 169 ekor ternak jenis sapi dan kerbau, yang terkena PMK. Sebanyak 90 ekor sudah sembuh, 77 ekor dalam masa penyembuhan dan 2 ekor mati.
Nasruddin menyebutkan, penularan PMK pada ternak tidak hanya secara langsung, seperti kontak sesama ternak, kontak dengan peternak, ataupun dengan kendaraan pengangkut ternak. Namun katanya, penularannya juga bisa dengan cara tidak langsung, yakni penularan melalui udara. Dimana, dalam jarak antara 3 km hingga 10 km, wabah PMK bisa menular ke ternak yang lain.
Untuk itu, Nasruddin berharap kepada masyarakat peternak di Abdya, agar lebih aktif memantau kondisi ternak. Seperti menjaga kebersihan kandang, menjaga kesehatan ternak, serta melaporkan segera jika menemukan gejala wabah PMK pada ternak.
Tujuannya, untuk mendapatkan penanganan yang lebih cepat terhadap ternak. Dengan harapan, dalam waktu singkat ternak bisa disembuhkan. “Sekali lagi kami ingatkan untuk tidak terlalu panik dengan wabah PMK ini. Wabah ini tidak menular kepada manusia,” pungkasnya.(b21)