Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

GPM Di Kepulauan Terluar Aceh Singkil Terapkan Kebijakan Satu Harga

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, S.I.K tampak berdialog interaktif sambil ngopi untuk menjaring informasi keluhan warga di Jalan Pase Desa Keudeaceh Kec. Bandasakti. Zainuddin. Waspada/Abdullah
Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, S.I.K tampak berdialog interaktif sambil ngopi untuk menjaring informasi keluhan warga di Jalan Pase Desa Keudeaceh Kec. Bandasakti. Zainuddin. Waspada/Abdullah

SINGKIL (Waspada): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil, telah melaksanakan Program nasional Gerakan Pangan Murah (GPM) diwilayah kepulauan terluar Aceh.

Selain bertujuan untuk menstabilkan harga bahan pangan dan pasokan, GPM dilaksanakan di Pulau Banyak Aceh Singkil ini, sekaligus menerapkan kebijakan satu harga untuk daerah kepulauan terluar Provinsi Aceh, serta upaya mendorong pengendalian inflasi dan penanganan stunting di Aceh Singkil.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

GPM Di Kepulauan Terluar Aceh Singkil Terapkan Kebijakan Satu Harga

IKLAN

Penjabat Bupati Aceh Singkil Drs Azmi MAP, terkait pelaksanaan program GPM ini kepada Waspada.id, Minggu (5/11) mengatakan, kegiatan GPM di Aceh Singkil dilaksanakan tersebar di 11 kecamatan. Termasuk di kepulauan terluar, Kecamatan Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat (PBB) Kabupaten Aceh Singkil.

GPM Di Kepulauan Terluar Aceh Singkil Terapkan Kebijakan Satu Harga
Penjabat Bupati Aceh Singkil Drs Azmi MAP.

Katanya, GPM ini akan dilaksanakan berkelanjutan mulai dari bulan Oktober sampai dengan Desember menjelang akhir tahun yang biasanya harga bahan pokok akan mengalami kenaikan.

”GPM ini akan kita laksanakan sebanyak 3 kali dalam 3 bulan ini. Akhir tahun akan kita laksanakan untuk mensiasati kenaikan harga bahan pokok. Sehingga harga pangan Aceh Singkil bisa tetap stabil dan pasokan bisa normal,” ucap Azmi.

Setelah dilaksanakan GPM dibeberapa kecamatan, program ini sangat membantu kebutuhan pangan masyarakat Aceh Singkil. Sebab, disamping harganya yang sangat terjangkau, serta kualitas barang yang sangat baik.

Seperti beras jenis premium, minyak goreng juga dalam bentuk kemasan bermerek yakni Bimoli, tepung beras juga kemasan ditambah gula dan telur.

“Dan untuk keberlanjutannya katanya, Pemkab Aceh Singkil akan mensinergikannya dengan kegiatan yang sama untuk dilaksanakan di desa-desa masing-masing. Sehingga untuk menekan harga dan menjaga pasokan bahan pangan tetap tersedia,” pungkas Azmi.

Kepala Dinas Pangan Abdul Haris SP MM dikonfirmasi Waspada.id, mengatakan, kegiatan gerakan pangan murah yang dilaksanakan, lokasi Pekan Desa Pulai Balai, Jumat (3/11) di kepulauan terluar Aceh Singkil mengedepankan penerapan kebijakan satu harga.

Dengan demikian, meski pun pemasaran lima jenis dari sembilan jenis komoditas ini untuk wilayah kepulauan, namun harga tetap sama dengan penjualan dipasaran. “Karena di GPM ini diberikan subsidi harga, sehingga harga tetap sama,” ucap Haris.

GPM kali ini dilaksanakan di wilayah Kepulauan Banyak, Kecamatan Pulau Banyak. Sehingga masyarakat yang berada pulau-pulau terluar Aceh Singkil tetap bisa merasakan subsidi harga dari pemerintah.

Untuk 5 jenis komoditas ini, masing-masing mendapat subsidi harga Rp5 ribu.
Seperti harga kebutuhan pokok, Beras Premium Rp100 ribu ukuran karung 10 kg, telur per papan Rp37 ribu, gula pasir 2 kg Rp23 ribu, tepung terigu Rp12 ribu dan minyak goreng 2 liter Rp33 ribu, sebutnya.

Terkait subsidi harga ini, merupakan program kebijakan Badan Pangan Nasional (Bappanas) untuk menerapkan satu harga diwilayah pedalaman dan kepulauan.

GPM Di Kepulauan Terluar Aceh Singkil Terapkan Kebijakan Satu Harga

Melalui program satu harga ini agar bisa dilaksanakan di Kabupaten Aceh Singkil. “Sehingga Dinas Pangan mengusulkan ke Bapanas terkait kebutuhan anggaran penunjang,” ucap Haris.

Camat Pulau Banyak Mukhlis SSTP menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Aceh Singkil yang telah menggelar pasar murah di wilayah Kepulauan.

Sebab melalui GPM ini merupakan cara tepat untuk menstabilkan harga dan menekan inflasi di daerah.

Apalagi diwilayah kepulauan, sehingga perlu biaya tambahan (cost) untuk mendatangkan bahan pangan dan kebutuhan lainnya.

Sehingga perlu menjadi perhatian Pemerintah untuk membantu biaya transportasi angkutan. Sehingga harga barang di kepulauan bisa sama dengan di Ibukota.

“Alhamdulillah masyarakat sangat bersyukur, meski sampai di kepulauan namun harga tetap murah. Dan ini sangat membantu meringankan beban masyarakat,” ucap Mukhlis. (b25)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE