Gara-gara Proyek Perbaikan Jalan Keunire, Warga Pidie Hirup Debu

  • Bagikan

SIGLI (Waspada): Dampak dari proyek perbaikan Jalan Keunire, Kabupaten Pidie, puluhan rumah toko (Ruko) kawasanan itu berdebu. Masyarakat dan pedagangpun terpaksa harus menghirup udara berdebu imbas dari proyek jalan tersebut.

Amatan Waspada.id, Senin (6/6), butiran debu halus yang diterpa dari badan jalan Keunire yang sedang dikerjakan, mengakibatkan para pedagang dan warga merasa sangat terganggu pernafasannya, termasuk anak-anak yang tinggal di sekitar proyek perbaikan jalan tersebut.

Mestinya kondisi itu menjadi perhatian pihak bertanggungjawab dengan melakukan penyiraman jalan itu penting dilakukan supaya debu-debu di jalan tidak terbang mengganggu masyarakat. Namun apa lacur, itu terkesan dilupakan.

Padahal di ruas jalan Keunire itu selain terdapat banyak Ruko, juga terdapat lembaga pendidikan, perkantoran, juga terdapat beberapa pelaku usaha kuliner. Tentu saja para pelaku pedagang kuliner tradisional yang menjajakan makanan di pinggir jalan sangat merasakan dampaknya.

Konon lagi, sekarang musim cuaca panas, debu bekas aspal yang dibongkar ditambah tingginya laju kendaraan yang melintas di jalur tersebut akan langsung menerpa ke arah mereka, para pedagang kuliner.

Emi, 48, salah seorang pedagang swalayan di Jalan Linkar Keunire, mengaku sangat terganggu dengan debu yang diakibatkan oleh proyek perbaikan jalan tersebut. Dampak dari proyek perbaikan jalan tersebut, debu masuk ke dalam Ruko dan lengket pada barang-barang dagangannya, juga pada property seperti rak-rak barang.

Gara-gara Proyek Perbaikan Jalan Keunire, Warga Pidie Hirup Debu

Saiful, pedagang lainnya di Jalan Lingkar Keunire, juga mengeluhkan hal yang sama debu yang diterpa angin dan masuk ke dalam kedai membuat dirinya bosan menyapu. Hal itu lantaran banyaknya debu yang masuk menguraskan tenaganya untuk selalu harus disapu. “ Sebentar-sebentar harus disapu. Debunya banyak kali bang, baru saja disapu sudah tebal lagi, ini debunya lengket lagi,” katanya.

Mutia, pedangang gorengan yang berjualan di ruas jalan Lingkar Keunire, sangat kecewa dengan aktivitas perbaikan ruas jalan tersebut. Bukannya tidak senang, jujur dia mengaku sangat senang jalan Lingkar Keunire yang sudah rusak itu bisa diperbaiki, namun dalam bekerja mestinya debu bisa disiram air sehingga tidak menggagu masyarakat umum. “ Ini kalau begini terus saya rencana besok tidak jualan. Rencana tutup dulu sementara” katanya.

Mutia mengatakan, alasan ia menutup sementara usaha goremgannya tersebut karena debu sudah sangat mengganggu, tidak saja mengganggu dirinya selaku penjual, para pembeli juga merasa tidak nyaman dengan debu yang masuk ke warung. Bahkan ia dalam sehari lebih empat kali harus membersihkan meja dan tempat duduk. Karena debu tebal yang menempel di kursi dan meja warung.

Usman, 30, warga Keunire, mengungkapkan tadi pagi sekira pukul 09:00 Wib, Senin (6/6) ada datang satu unit mobil tanki melakukan penyiraman pada ruas jalan Keunire, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie. (b06)

  • Bagikan