SIGLI (Waspada): Parahnya gangguan satwa liar, seperti gajah dan hama babi di sejumlah daerah pegunungan di Kabupaten Pidie, menurunkan semangat para petani did aerah itu untuk menanam padi Tajok (Gogo / Tegalan-red).
Seperti terpantau Waspada, di kawasan perbukitan Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie. Di lokasi kawasan yang bebatasan dengan Pintu Satu Kecamatan Tiro, itu terdapat setengah hektar ladang ditanami padi Gogo atau Tegalan.
Padi Gogo yang ditanam pada areal lahan kering itu mulai memutik. Kebun tersebut terlihat sepi tidak ada pemilik yang menjaganya, pun begitu kebun tersebut dipagari pemiliknya dengan baik.
Kabid Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kabupaten Pidie, Sayuti, SP.MM, mengatakan sejatinya semangat petani di Kabupaten Pidie yang minat menanam padi Gogo atau padi Tegalan di areal lahan kering sangat tinggi.
Berdasarkan data, terdapat beberapa kecamatan di Kabupaten Pidie, para petani di daerah itu yang senang menanam padi Gogo atau Tegalan. Adalah, Kecamatan Sakti, Mane, Tangse, Geumpang, Glumpang Tiga, Tiro, dan Keumala. “ Ini daerah yang sering ditanami padi lahan kering. Jenis yang ditanami biasanya, cantik manis,” katanya.
Sejak beberapa tahun terakhir ini, terutama sejak parahnya gangguan satwa liar seperti gangguan gajah dan hama babi, masyarakat petani di daerah sudah enggan menanam padi dimaksud. Padahal, sebelumnya minat petani untuk menanam padi itu sangat tinggi, kendati hasil yang diperoleh minim bila dibandingan dengan hasil panen gabah tanaman padi sawah.
“ Kalau tanaman padi sawah per hektar rata-rata 6 ton sampai 7 ton, tetapi kalau hasil panen padi Gogo, ini sekira 4 ton per hektare,” katanya.
Rahmad, 37 salah seorang petani padi Gogo di kawasan pegunungan Lhok Panah, mengatakan biasanya para petani menanam padi Gogo tersebut pada musim hujan. Padi tersebut kata dia ditanam dengan cara tajok (tugal), sebelum ditanam ladang kering dibersihkan. Dengan cara tugal , petani memasukan benih padi antara 10-20 butir ke dalam lubang yang dibuat menggunakan kayu bulat. (b06)