Scroll Untuk Membaca

Aceh

Gandeng Unaya, Pj Bupati Genjot Angka Penurunan Stunting Di Abdya

Gandeng Unaya, Pj Bupati Genjot Angka Penurunan Stunting Di Abdya
Bupati Abdya Darmansah (kemeja putih) didampingi Rektor Unaya Ir Raden Agung Efriyo Hadi dan pengurus lainnya, saat menggelar konferensi pers di Blangpidie. Foto direkam Rabu (15/2).Waspada/Syafrizal

BLANGPIDIE (Waspada): Dalam upaya menggenjot penurunan angka stunting di Aceh Barat Daya (Abdya), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengambil kebijakan, dengan menggandeng akademisi dari perguruan tinggi Universitas Abulyatama (Unaya) Banda Aceh. Unaya diketahui sudah memiliki standar alat ukur untuk penanganan stunting.

Dalam keterangannya kepada awak media Rabu (15/2) lalu, di Caffe Blang Poroh, kawasan Jalan Nasional Blangpidie-Tapak Tuan, Blangpidie, Pj Bupati Darmansah mengatakan, upaya menurunkan angka stunting ini, perlu kerjasama dari berbagai pihak. Salah satunya dengan menggandeng akademisi dalam hal penanganan stunting, yang merupakan program nasional. “Kita memilih Unaya dengan alasan, Unaya sudah memiliki pengalaman di berbagai Kabupaten. Unaya juga memiliki Fakultas Kesehatan terlengkap, yang didalamnya memiliki standar alat ukur stunting yang mumpuni,” ungkapnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Gandeng Unaya, Pj Bupati Genjot Angka Penurunan Stunting Di Abdya

IKLAN

Didampingi Rektor Unaya Ir Raden Agung Efriyo Hadi M.Sc Phd IPM, juga Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unaya Dr Lensoni M.Kes, Pj Darmansah menambahkan, program memerangi stunting di Abdya ini, akan dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan ke depan. Semua pihak katanya, juga ikut terlibat, termasuk masyarakat Abdya pada umumnya, agar sama-sama menjaga pola hidup sehat. Sehingga persoalan stunting di Abdya akan tuntas.

Rektor Unaya Ir Raden Agung Efriyo Hadi M.Sc Phd IPM mengatakan, pihaknya telah mematenkan alat ukur stunting, untuk anak umur dibawah 5 tahun. Disebutkan, ada tiga kabupaten yang sudah berhasil diuji coba. “Alhamdulillah telah berhasil. Seperti di Aceh Besar, Aceh Jaya hingga turun 40 persen. Di Pidie Jaya masih berjalan hingga saat ini,” sebutnya.

Unaya lanjutnya, juga akan melakukan hal serupa di Kabupaten Abdya dalam 6 bulan ke depan. “Makanya, kita juga minta dukungan dan kerjasama, dalam mengatasi persoalan stunting ini,” ujarnya.

Langkah yang akan dilakukan Unaya tambahnya, dengan mendoktrin pola hidup sehat dalam hal pencegahan. Sementara dalam penanganan balita yang terkategori stunting, pihaknya menggunakan strategi pemberian asupan gizi yang baik, seperti beras kualitas murni, telur dan susu murni, termasuk buah dan kacang-kacangan. “Sebenarnya, stunting ini lebih kepada pola hidup. Belum tentu orang yang pendek sudah di sebut stunting. Karena standar pengukuran stunting itu, dilihat dari berat dan tinggi badan harus sesuai dengan umur si anak,” terangnya.

Stunting lebih dipengaruhi oleh perilaku kehidupan sehari-hari. Pola makan yang tidak terpantau, konsumsi makan pada si anak berkurang, juga budaya memakan sayur yang kurang. “Dengan menjaga pola hidup sehat, sudah barang tentu angka stunting di Abdya akan turun. Ayo bersama-sama kita bahu membahu mengurangi stunting di daerah kita,” pungkasnya.(b21)

Pj

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE