IDI (Waspada): Satu individu gajah sumatera ditemukan mati di area perkebunan milik warga di Gampong Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur. Diduga, satwa dilindungi itu mati setelah menelan racun yang disimpan pemilik kebun di pondoknya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, gajah liar itu diperkirakan mati sejak dua hari yang lalu, Kamis (1310). Sementara warga menemukan gajah betina itu, Jumat (14/10) sekira pukul 10:00. Setelah dua hari, kini tubuh gajah liar itu mulai mengembung dan mengeluarkan bau tak sedap.
Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah SIK, MH, melalui Kapolsek Serbajadi, Iptu Hendra Sukmana, kepada Waspada, Sabtu (15/10) membenarkan adanya gajah betina mati di wilayah hukumnya. “Kita sudah melaporkan ke pimpinan untuk diteruskan ke pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh,” katanya.
Untuk sementara, kapolsek menugaskan personilnya dibantu masyarakat dan Ranger Forum Konservasi Leuser (FKL) untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi. “Lokasi gajah mati sudah kita berikan garis polisi, sehingga memudahkan Tim Inafis Polres Aceh Timur, melakukan identifikasi dan juga memudahkan nekropsi oleh tim kesehatan hewan BKSDA Aceh,” sebut Hendra Sukmana.
Keuchik Gampong Sri Mulya, Darmawan Bakti, dikonfirmasi Waspada menyebutkan, gajah sumatera yang mati tersebut merupakan bagian dari kawanan gajah yang jumlahnya mencapai 40 individu. “Hampir setiap malam keluar dari kebun masuk ke ladang warga, bahkan saat ini masih bersarang di desa ini,” katanya.
Nekropsi
Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto S.Hut, dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya gajah sumatera mati di pedalaman Aceh Timur. “Tim BKSDA Aceh dibantu tenaga kesehatan dari mitra sedang menuju ke lokasi untuk melakukan nekropsi. Hasilnya nantinya akan kami sampaikan kembali,” kata Agus. (b11).

Teks Foto :
GAJAH MATI: Polisi berjaga-jaga di lokasi gajah mati di Gampong Sri Mulya, Peunaron, Aceh Timur, Sabtu (15/10). Waspada/M. Ishak