KUTACANE (Waspada): Masyarakat petani Desa Arul Pinang SP VI Peunaron Aceh Timur resah karena perkebunan mereka rusak berat diobrak-abrik gajah liar.
“Gajah liar itu diperkirakan sebanyak dua atau tiga ekor merupakan gajah yang telah berpisah dari kawanannya,” ungkap Hasyim, 64, warga desa setempat kepada Waspada.id, melalui selulernya, Selasa (16/1).
Dikatakan, gajah liar berulang kali masuk di perkebunan warga Desa Arul Pinang dan setiap kali masuk selalu merusak tanaman seperti jangung, pisang dan kelapa sawit puluhan pokoķ yang baru ditanam atau berumur satu tahun.
Gajah ini biasanya datang dan masuk ke perkebunan warga diperkirakan sekitar pukul 01.00 WIB atau dinihari, dalam sepekan ini sudah mencapai tiga kali datang dan setiap kali masuk selalu merusak tanaman.
Namun keresahan ini sudah dilaporkan ke pihak Babinsa dan Babinsa kampung juga ikut datang melihat bekas tanaman yang dirusak gajah, selain juga dapat mengancam keselamatan jiwa para petani di sini.
Untuk itu, Hasyim berharap adanya perhatian dan penanggulangan dari pihak terkait khususnya kehutanan agar dapat membantu masyarakat untuk mengusir gajah yang telah meresahkan warga masyarakat petani di daerah ini. (cseh)