IDI (Waspada): Puluhan gajah sumatera menyerang lokasi tambat gajah jinak di Camp Conservation Respon Unit (CRU) Serbajadi, Gampong Bunin, Aceh Timur, Sabtu (24/12) sekira pukul 23:00. Akibatnya, satu individu gajah jinak mati dan satu lainnya juga terluka.
Gajah jinak yang mati selama ini disebut ‘Lilik’. Gajah Sumatera itu ditempatkan ke CRU Serbajadi, untuk menghalau dan menggiring gajah-gajah liar yang masuk ke pemukiman penduduk. Selain ‘Lilik’, satu individu gajah jinak lainnya juga mengalami luka-luka di bagian kepala.
“Gajah ‘Lilik’ mati yang diduga akibat diserang gajah liar. Kemungkinan, gajah jantan liar ini sedang naik birahinya, sehingga menyerang gajah jantan jinak yang ditambat di depan Camp CRU Serbajadi,” ujar Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah SIK, melalui Kapolsek Serbajadi, Iptu Hendra Sukmana, dikonfirmasi Waspada, Senin (26/12).
Diceritakan, awalnya gajah ‘Lilik’ meraung-raung, sekira pukul 23:00. Sejumlah mahoet (pawang gajah—red) mencoba mendekati lokasi tambat gajah dengan menggunakan senter. Sesampai di lokasi dengan jarak sekitar 50 meter, mahoet melihat puluhan gajah liar sedang menyerang gajah jinak ‘Lilik’.
“Beberapa mahoet mencoba mengusir gajah liar itu dengan petasan (mercon—red), tetapi gajah liar justeru mengejar mahoet. Akhirnya mahoet kembali ke Camp CRU. Keesokan harinya, mahoet dan beberapa petugas kembali ke lokasi, namun petugas terkejut melihat Lilik terbujur kaku di lokasi tambat,” jelas Hendra Sukmana.
Mendapat informasi gajah jinak mati, Kapolsek Serbajadi menugaskan sejumlah personel ke lokasi dan melaporkannya ke pimpinan. “Kita sudah laporkan ke pimpinan terkait gajah jinak yang mati diduga akibat diserang gajah liar di CRU Serbajadi,” kata Hendra Sukmana.
Sementara itu, Kapolres Aceh Timur, AKBP Andy Rahmansyah SIK, dalam siaran persnya, membenarkan adanya gajah jinak yang mati akibat diserang gajah liar. “Untuk penanganan lebih lanjut, kami sudah berkoordinasi dengan pihak BKSDA Aceh,” katanya.
Andy mengaku, tim kesehatan hewan dari BKSDA Aceh, saat ini sedang menuju ke lokasi untuk melakukan nekropsi. “Saat ini, lokasi telah diberikan garis polisi, sehingga memudahkan penyelidikan dan nekropsi,” demikian AKBP Andy Rahmansyah. (b11).