PEUREULAK (Waspada): Setelah terpeleset dan tiga hari menghilang, gadis belasan tahun yang menjadi korban tenggelam akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Minggu (4/8) sekira pukul 08:15. Korban awalnya jatuh di aliran sungai Dusun Karang Baru, Lubok Pempeng, Peureulak, Aceh Timur, Jumat (2/8) sekira pukul 14:15.
Korban bernama Sri Wahyuni binti Jamaluddin, 13, warga Dusun Karang Baru, Desa Cek Mbon, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Peristiwa ini bermula saat Sri Wahyuni menyusul ibunya, Nur Azizah, yang sedang mengutip brondolan sawit di kebun warga, lokasinya berbatasan dengan sungai.
Diduga, Sri Wahyuni yang juga mengalami keterbelakangan mental ini terpeleset dan jatuh ke sungai. Spontan terbawa arus dan menghilang di sungai. Saat kejadian, Ismail Hanafiah, sempat melihat lambaian tangan korban, namun tidak lama kemudian hilang terbawa arus.
Mengetahui hal tersebut, warga kemudian berupaya melakukan pencarian dan melaporkan peristiwa ini ke Polsek Peureulak dan Polsek Peureulak, guna menghubungi BPBD Aceh Timur. Memperoleh informasi warga tenggelam, Kapolsek Peureulak AKP Muslim Siregar dan personel bersama anggota Koramil 04/PLK mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Sejak tenggelam, pencarian terus dilakukan hingga akhirnya korban berhasil ditemukan. adapun tim yang melakukan pencarian antara lain Tim SAR, TRC BPBD Kabupaten Aceh Timur, TNI/Polri dan SAR Langsa serta dibantu Bantuan Komunikasi (Bankom) Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh Timur.
Kapolsek Peureulak AKP Muslim Siregar SH, kepada Waspada, Minggu (4/8) membenarkan adanya gadis usia 13 tahun tenggelam di sungai. Setelah tiga hari dilakukan pencarian, akhirnya korban berhasil ditemukan. “Pencarian dilakukan dengan menyisir bantaran sungai Peureulak, baik ke hulu dan ke hilir,” katanya.
Selama dua hari tim gabungan terus melakukan pencarian dengan menggunakan speedboat, namun korban ditemukan hari ketiga sejak jatuh. “Gadis ini ditemukan sekitar tiga kilometer ke arah hilir dari lokasi awal korban jatuh. Setelah dievakuasi, lalu jasadnya diserahkan ke pihak keluarga untuk di fardhu kifayahkan,” pungkas Muslim Siregar SH didampingi Wakil Ketua RAPI Aceh Timur, Sukriadi alias Gambit. (b11)