Scroll Untuk Membaca

Aceh

Finalisasi Pekerjaan Tangki Septik/WC Tunggu APBK

PEKERJAAN Bantuan Tangki Septik di Kampong Kuta Tengah.(Waspada/Ist).
PEKERJAAN Bantuan Tangki Septik di Kampong Kuta Tengah.(Waspada/Ist).

SUBULUSSALAM (Waspada): Kepastian finalisasi (tindak lanjut) penyelesaian pekerjaan tangki septik/WC di sejumlah kampong se-Kota Subulussalam menunggu APBK 2025 disahkan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat, Alhaddin S katakan itu menjawab Waspada, Rabu (9/4), merespon berita media ini Februari lalu, ‘Kendala Anggaran, Penyelesaian Tangki Septik/WC Tertunda’.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Finalisasi Pekerjaan Tangki Septik/WC Tunggu APBK

IKLAN

“Tergantung di APBK, sampai saat ini belum jelas, kalau APBK sudah selesai disusul Perwal utang, baru dibayarkan Pemko Subulussalam,” WA Alhaddin.

Dikatakan, penyerapan anggaran tahap III 30 persen lagi belum dibayar berakibat pekerjaan swakelola KSM terhenti. Namun ditegaskan akan menolak hasil pekerjaan, jika tidak baik.

Pantauan Dinas PUPR terkait perkembangan pengerjaan bantuan itu, diakui menunggu realisasi pembayaran 30%.

Di lain pihak, sejumlah penerima manfaat berharap bantuan tangki septik skala individual bagi masyarakat miskin itu bisa cepat terealisasi, sempurna dan tidak asal jadi.

“Kita berterima kasih atas bantuan ini, tapi maunya jangan karena atas nama masyarakat miskin, faedahnya nihil,” sesal sumber.

Pasalnya, dari 50 unit bantuan septik di Kampong Kuta Tengah, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam menurut sumber Waspada, Jumat (18/4), hanya empat unit dikerjakan sesuai gambar, namun pintu WC belum ada.

Soal lain, dari seharusnya pintu WC dari bahan aluminum yang dipasang fiber, belum berfungsi. Pekerja janjikan menggantinya sesuai ketentuan.

“Hampir ada saja masalah dari setiap unit,” kata sumber kirim foto terkait kepada Waspada, Jumat (18/4).

Lalu dari Kampong Jontor yang juga mendapat 50 unit, kata sumber Februari 2025 lalu, 12 unit belum dikerjakan.

“Untuk Tahap I dan II sudah rampung dan sebagian sudah berfungsi,” pesan sumber, sebut kampong atau warga sebatas penerima manfaat.

Diketahui, pagu anggaran Rp5,4 Miliar sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD 2024 itu bersifat swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) tersebar di sembilan kampong, empat kecamatan. Anggaran, Rp600 juta/kampong.

Sembilan kampong tersebut, Buluh Dori, Sikalondang dan Subulussalam Selatan di Kecamatan Simpang Kiri. Lalu, Darussalam Kecamatan Longkib dan Lae Mate di Kecamatan Rundeng. Sementara empat di Kecamatan Penanggalan, Lae Motong, Jontor, Kuta Tengah dan Penuntungan. (b17)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE