Scroll Untuk Membaca

Aceh

Festival Bunin Pamerkan Hasil Alam

Festival Bunin Pamerkan Hasil Alam
Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al Farlaky meninjau Bazar yang mempamerkan Madu Leuser danberbagai jenis buah-buahan, biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan di Area Camping Blang Zipur, Bunin, Serbajadi, Aceh Timur, Selasa (22/4). Waspada/MuhammadIshak

ACEH TIMUR (Waspada) : Berbagai jenis buah-buahan, sayur-mayur dan hasil alam dipamerkan dalam Festival Bunin Tahun 2025 di Area Camping Blang Zipur, Bunin, Serbajadi, Aceh Timur, 22-24 Maret. Bahkan, madu asli dijual murah selama event tahunan itu berlangsung. 

“Berbagai jenis buah dan sayuran serta biji-bijian ikut dipasarkan selama berlangsung bazar ini di Bunin. Alhamdulillah, peminat dari pengunjung luar biasa,” kata Pj Keuchik Bunin, Muhammad Kasim, di sela-sela Festival Bunin Tahun 2025 di Serbajadi, Aceh Timur, Rabu (23/4). 

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Festival Bunin Pamerkan Hasil Alam

IKLAN

Dia menyebutkan sebagianbuah-buahan dan biji-bijian yang dipamerkan, diantaranya pepaya, nenas, jeruk, salak,coklat, labu, ubi, labu jepang, kelapa dan pinang. Biji-bijian juga ikut dipamerkan, biji pala, lada, kemiri, kapulaga dan bunga lawang serta cengkeh.  

“Begitu juga dengan jenistumbuhan, diantaranya kunyit, jahe, kemangi, lengkuas dan sereh dapur,” kata Muhammad Kasim, seraya menambahkan, pihaknya juga juga ikut memasarkan madu asli yang dipanen masyarakat dari kawasan Leuser. 

Selama berlangsung Festival Bunin, pihaknya bersama Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) terus mengampanyekan penyelamatan hutan dan ekosistem yang ada di dalamnya, baik tumbuhan maupun satwa yang ada di dalamnya.

“Kami apresiasi Yayasan HAkA, karena telah mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini di Bunin. Mudah-mudahan Festival Bunin ini menjadi agenda rutin ke depan di Area Camping Blang Zipur,” kata Muhammad Kasim, sembari berharap dukungan penuh pemerintah ke depan dalam mempromosikan Bunin sebagai destinasi wisata berbasis alam. 

Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al Farlaky ketika meninjau bazar dan pasar, sempat mencicipi madu alam yang dipanen masyarakat secara alami.

“Madunya asli, tidak ada campuran. Jika hasil panen melimpah, maka kita bisa memasarkan di luar Aceh, bahkan ke luar negeri,” kata Al Farlaky. 

Untuk menjaga agar madu ini tetap lestari dan menjadi sumber ekonomi masyarakat, mantan Ketua KNPI Aceh Timur meminta masyarakat dan seluruh tokoh masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan sebagai sumber kehidupan.

“Hutan itu sumber air dan udara. Hutan juga sumber ekonomi yang menjanjikan, karena di dalam hutan terdapat madu yangdapat dipanen secara alami. Maka, kami ajak ayo kita menjaga hutan,” demikian Al Farlaky. (b11)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE