Festival Budaya Gayo 2022 Mulai Digelar

  • Bagikan

TAKENGON (Waspada): Guna melestarikan beragam kekayaan budaya Gayo, UPTD Museum Negeri Gayo di bawah Dinas Pendidikan Aceh Tengah menggelar Festival Kebudayaan Gayo 2022, Senin (23/5).

Uswatuddin mengatakan, kegiatan yang berlangsung 23-28 Mei 2022 ini juga bertujuan bisa menggairahkan kembali keberadaan seluruh budaya yang terancam punah dan sasaran utamanya dapat digalakan kembali di tengah-tengah masyarakat.

Sementara itu kKpala Dinas Pendidikan Uswatuddin yang didampingi Kabid Kebudayaan, Mahdi dalam keterangan persnya, Senin (23/5) di sela pembukaan acara tersebut yang dibuka Bupati Aceh Tengah, Shabela di Museum Gayo, Takengen, menyebutkan ada beberapa kegiatan budaya yang diperlombakan dala festival kali ini.

“Diantaranya seperti; didong (seni daerah Gayo) antar kecamatan dimana peserta tang ambil bagian wajib menyertakan ceh kucak (vokalis didong-red) berusia dini,” ujar Mahdi yang juga merupakan Plt Kepala Museum Gayo.

Bupati bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah.Waspada/Sumarsono
Bupati bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah.Waspada/Sumarsono

“Didong ini juga memperlombakan tingkat remaja. Dimana ceh yang tampil akan diapit oleh 4 ceh dari masing- masing klub didong. Selanjutnya festival ini memperlombakan cerdas cermat, lomba bahasa gayo, lomba sejarah, lomba seni adat etnik Gayo yang diikuti peserta SMP sederajat,” tambahnya.

Kemudian perlombaan lainnya, ada kekeberen (lomba bercerita tentang masa lalu), busana tradisional yang peserta umum. Teater Gayo pesertanya pelajar dan umum.

Selain itu juga ada perlombaan permainan adat berupa; engkrang, engklek, melibatkan remaja tingkat SMP. Adapun total hadiah rangkaian festival tersebut bernilai Rp40 juta. Ditambah tropy dan sertifikat.

“Dari seluruh rangkaian kegiatan kebudayaan Gayo ini, kami berharap nantinya akan bisa dikaji oleh para pakar. Sehingga seluruh kekayaaan budaya Gayo yang ada bisa tertata dan dilestarikan dengan baik dan dapat menjadi pegangan bagi setiap generasi serta bisa menjadi warisan benda dan tak benda milik daerah,” jelas Mahdi.(cno)

  • Bagikan