BANDAACEH (Waspada): Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar mengelar obrolan santai membahas tentang tanaman bonsai di Kawasan Neusu, Kota Banda Aceh, Kamis (31/3).
Kegiatan dalam bentuk podcast tersebut dilaksanakan dalam rangka mengetahui lebih dalam tentang dunia bonsai di Kota Banda Aceh. Acara yang dipandu langsung oleh Farid Nyak Umar ini menghadirkan Mukhtar sebagai pembicara pegiat Bonsai Kutaraja dan Kang Cucu Syam salah seorang pelaku tanaman hias yang berasal dari Jepang ini.
Obrolan santai yang dilaksanakan pada sore hari ini mengangkat tema Menggali Inspirasi dari Bonsai turut disiarkan secara live streaming di Facabooknya Rakan Bang Farid, dan diikuti oleh kalangan generasi milineal. Di sela acara, peserta mendapatkan suguhan kopi dan mie caluek Aceh.
“Kita berharap melalui podcast ini akan memantik semangat peserta untuk kenal lebih dekat dengan bonsai, karena itu kita laksanakan secara santai sambil ngopi di sore hari. Jadi ilmu diperoleh dan hobby juga tersalurkan,” tutur Farid.
Pada kesempatan itu, Mukhtar menuturkan bahwa sebelum tsunami penggemar tanaman bonsai di Aceh sudah banyak, bahkan komunitas bonsai itu sudah terdaftar di tingkat nasional. Bahkan sumber bahan baku untuk bonsai banyak terdapat di Aceh. Namun setelah tsunami Aceh banyak pelaku bonsai di Aceh tidak fokus dan konsentrasi lagi.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Ketua DPRK Banda Aceh. Sekarang kita mencoba menghidupkan kembali komunitas bonsai, karena banyak sekali tanaman di Aceh tapi tidak ada di tempat lain yang bisa dijadikan sebagai bahan untuk tanaman bonsai,” kata Mukhtar yang juga Keuchik Merduati Kecamatan Kutaraja.
Sementara Cucu Syam yang akan disapa Akang, menuturkan untuk jenis bonsai itu jumlahnya sangat banyak, contohnya untuk tanaman bonsai beringin saja itu lebih kurang sampai puluhan jenis di Indonesia.
Kang Cucu juga menjelaskan syarat tanaman untuk dijadikan bonsai yaitu tanaman berumur panjang, kemudian memiliki cabang, ranting, anak ranting, dan cucu ranting dan seterusnya.
“Jadi syarat untuk dijadikan bonsai itu tanaman berumur panjang, karenaé⁴ tanaman bonsai itu makin lama kita rawat maka semakin bagus, bahkan di Jepang usia bonsai ratusan tahum, bahkan itu sudah turun temurun dengan perawatan yang intensif,” kata Akang.
Pada kesempatan itu, Akang yang membawa peralatan lengkap, turut melakukan demo pengenalan awal tentang bonsai dengan pemangkasan cabang dan ranting yang benar serta dilakukan pemasangan kawat.
Para peserta sangat antusias menyimak dan berdiskusi selama berlangsungnya acara dan meminta agar kegiatan ini dilaksanakan secara rutin dan berkala, begitu juga dengan para netizen yang mengikuti podcast lewat facebook terlihat aktif bertanya kepada narasumber. (B02)