BLANGKEJEREN (Waspada): Kepolisian Resort (Polres) Gayo Lues (Galus) mendirikan empat pos polisi (Pospol) di empat titik kawasan perbatasan dengan kabupaten lain, guna menekan kasus kriminal terkait kehutanan, termasuk perburuan dan praktek jual-beli satwa dilindungi.
“Ini bagian dari komitmen kita mendukung upaya konservasi alam,” kata Kapolres Galus, AKBP Efrianza, SIK, saat menerima kunjungan silaturahmi Tim Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh di Mapolres Galus, Rabu 28 Desember 2022.
Efrianza merincikan, empat pospol tersebut masing-masing Pos Rumah Bundar di Kec. Putri Betung, perbatasan Galus dengan Kab. Aceh Tenggara, Pos Tongra di Kec. Terangon, perbatasan Galus dengan Aceh Barat Daya, Pos Pantan Cuaca, perbatasan Galus dengan Aceh Tengah dan Pos Lesten, kawasan perbatasan Galus dengan Aceh Tamiang.

“Satu Pos lagi sedang kita siapkan di Kec. Pining, jalan lintas perbatasan Gayo Lues dengan Aceh Timur. Masing-masing pos ini, ada petugas yang siaga 24 jam. Setiap kenderaan yang dicurigai terlibat kriminal, khususnya kejahatan lingkungan, baik itu ilegallogging, ilegal mining, perburuan dan jual-beli satwa dilindungi, pasti kita setop dan kita periksa,” tegas Efrianza.
Tim FJL Aceh yang dipimpin Zamzami Ali Bulqiah tiba di Galus Selasa malam 27 Desember 2022. Selain silaturrahim, kedatangan tim FJL ini juga bertujuan memantau perkembangan penanganan kasus kematian orangutan yang terjadi di dalam kawasan hutan Putri Betung, Galus, Juli 2022 lalu.
Menanggapi soal Pospol Perbatasan, Zamzami selaku perwakilan FJL Aceh menyampaikan apresiasi khusus kepada Kapolres Efrianza dan Keluarga Besar Polres Galus. Zamzami berharap, kerjasama dan dukungan semisal ini bisa terus terjaga, dan semakin baik lagi di masa mendatang. Dengan demikian, angka kriminal terkait lingkungan bisa ditekan seminimal mungkin, hingga suatu saat bisa diposisi nol kasus.
“Gayo Lues salah satu kawasan inti dari Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Areanya mencapai 2,6 juta Hektar, dan satu-satunya kawasan hutan di dunia yang menjadi habitat 4 fauna sekaligus, yakni Badak, Harimau, Gajah, dan Orangutan. Tanpa komitmen, dukungan dan kerjasama dari semua pihak untuk sama sama melestarikannya, kawasan ekosistem ini pasti punah,” pungkas Zamzami. (b10/B).