SIGLI (Waspada): Dua dari tiga pendulang emas di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) pegunungan Sarah Panah, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh, diduga tewas tertimpa pohon besar saat tertidur, satu orang selamat. Belum diketahui nama dari ketiga korban tersebut.
Sementara, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah kedua pendulang itu hilang terseret arus sungai atau tertimpa pohon.
Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali S.I.K, dikonfirmasi Waspada.id, Selasa (7/5) membenarkan telah terjadi peristiwa dua pendulang emas tradisonal hilang di kawasan pegunungan Sarah Panah, Kecamatan Tangse.
Namun dia belum dapat memastikan penyebab dari peristiwa tersebut karena saat ini Polisi yang dikerahkan untuk membantu pencarian belum tiba di lokasi kejadian.
“Informasi tentang adanya peristiwa dua arga yakni pendulang emas tertimpa musibah, itu benar adanya. Namun kami belum dapat memastikan apakah mereka hilang terbawa air atau tertimpa pohon. Sekarang ini personel Polisi yang kami tugas melakukan pencarian masih dalam perjalanan ke lokasi kejadian, mereka belum tiba,” kata Imam Asfali.
Dia menjelaskan, bila lokasi tempat kejadian itu sangat jauh dari perkampungan penduduk atau Kota Kecamatan Tangse. Butuh waktu lama dengan berjalan kaki untuk sampai ke lokasi pegunungan Sarah Panah.
“Jadi mohon bersabar dan kepada pihak keluarga semoga tabah dalam menghadapi cobaan. Sekali lagi, kami belum bisa memastikan. Apakah korban terseret arus atau tertimpa pohon. Karena mereka itu sehari-hari mendulang emas di sungai, dan personil polisi masih dalam perjalanan ke lokasi” katanya.
Sementara itu, dari informasi yang dikumpulkan Waspada.id dari warga setempat. Selasa (7/5), menyebutkan ketiga korban yang belum diketahui namanya itu meninggal dunia akibat tertimpa pohon besar yang tumbang menimpa gubuk mereka tempat beristirahat.
Informasi itu diketahui warga dari cerita salah satu rekan korban yang selamat dari maut tersebut. Cerita warga yang namanya enggan ditulis, dua korban sedang tertidur di dalam gubuk yang mereka bangun di tengah hutan dan gubuk tersebut tidak jauh dari Daerah Aliran Sungai (DAS) tempat mereka mendulang emas secara tradisional.
Di malam itu hujan dan badai turun sangat kencang sehingga merobohkan satu pohon berukuran besar sehingga menimpa gubuk mereka. Dua pendulang emas yang tertidur ikut tertimpa pohon tersebut dan dinyatakan meninggal dunia. Hingga berita ini diturunkan kedua jasad korban belum dapat dievakuasi. (b06)
Respon (1)