BANDA ACEH (Waspada): Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kedamaian seluruh alam. Konsep ini dipertegas dalam berbagai aspek ajaran Islam, termasuk dalam firman Allah Swt dalam Surat Al-Anbiya’ ayat 107, “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
Al-Quran menjelaskan, diutusnya Nabi Muhammad saw untuk membawa kasih sayang dan kesejahteraan manusia dan alam semesta. Karena itu, Islam tidak hanya menjadi agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga hubungan antar sesama manusia dan lingkungan.
Ketua Komisi A (Bidang Hukum dan Fatwa) MPU Kota Banda Aceh, Dr Tgk H Tarmizi M Daud MAg, (foto) menyampaikan hal itu dalam khutbah Jumat di Masjid Syuhada Gampong Neuheun, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar, Jumat (07/03/25), bertepatan dengan 7 Ramadhan 1446 H.
“Islam tidak hanya mengajarkan ibadah kepada Allah Swt, tetapi juga menanamkan nilai-nilai akhlak dan muamalah sehari-hari. Islam pedoman hidup yang menyeluruh, yang mengatur bagaimana manusia berinteraksi dengan sesama manusia, lingkungan, dan kehidupan berbangsa,” ungkapnya.
Menurut Tgk Tarmizi, rahmat dalam Islam bersifat universal, mencakup semua aspek kehidupan, dari keluarga, sosial, ekonomi, hingga politik. Ini menegaskan, nilai-nilai Islam harus tercermin dalam berbagai aspek kehidupan agar tercipta masyarakat yang harmonis, bahagia dan sejahtrera.
Lebih lanjut, Tgk Tarmizi yang juga Sekretaris Tuha Peut Wali Nanggroe ini menjelaskan, rahmat dalam Islam mencakup pengampunan, kesabaran, sikap saling menghormati, serta saling membantu. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt: “Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 173).
“Islam mengajarkan umatnya tidak mudah menghakimi dan menyakiti orang lain, melainkan senantiasa mengedepankan sikap toleran dan kasih sayang. Sikap rahmat harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui interaksi yang penuh kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama manusia,” ujarnya.
Tgk Tarmizi mengatakan, dalam kehidupan sehari-hari, konsep rahmat dapat diwujudkan melalui sikap saling memaafkan kesalahan orang lain, menebarkan kasih sayang, kedamaian, serta menjadi teladan dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Islam mengajarkan, memaafkan lebih utama daripada balas dendam. Sikap ini dapat menciptakan keharmonisan dalam hubungan sosial dan mencegah permusuhan berkepanjangan. Setiap Muslim diajarkan bersikap lembut dan penuh kasih terhadap sesama, baik dalam ucapan maupun perbuatan,” jelasnya.
Dengan demikian, hubungan sosial yang lebih harmonis tercipta. Dengan menunjukkan sikap jujur, adil, dan amanah, seorang Muslim menjadi panutan dalam keluarga, bermasyarakat, dan bernegara. Keteladanan ini tentu membawa dampak positif dalam kehidupan umat.
“Islam juga melarang segala bentuk kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, yang dapat merusak persaudaraan dan persatuan. Setiap Muslim harus menjaga lisan dan perbuatannya agar tidak menimbulkan konflik,” tegasnya.
Selain itu, kata Tgk Tarmizi, Islam mengajarkan pentingnya menjaga keadilan dalam kehidupan sosial, termasuk dalam kebijakan ekonomi dan hukum. Masyarakat yang adil akan membawa kesejahteraan dan ketentraman masyarakat.
“Jika umat Islam mampu menerapkan nilai-nilai rahmat dalam kehidupan sehari-hari, maka akan tercipta masyarakat yang madani, saling menghormati, dan penuh kedamaian. Implementasi nilai rahmat dalam berbagai aspek kehidupan akan memperkuat ukhuwah dan meningkatkan kualitas kehidupan umat,” pungkas Penyuluh Fungsional Kemenag ini. (b02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.