BANDA ACEH (Waspada): Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Aceh Dr.Taqwaddin mengingatkan kader Pemuda ICMI agar tidak melakukan korupsi manakala mereka mendapatkan amanah kekuasaan dan jabatan di masa depan.
“Saya tegaskan pada kalian semua, jangan kan untuk berbuat, berpikir pun jangan untuk melakukan korupsi. Jangan sekali-kali kalian mau jadi ini dan itu nantinya, yang didalamnya ada niat agar bisa korupsi dan bisa cepat kaya. Jangan seperti itu”, tegas Taqwaddin yang juga Hakim Tinggi Ad Hoc Tipikor Banda Aceh.
Dr.Taqwaddin mengungkapkan itu pada Acara Ramadhan Leadership Camp Pemuda ICMI Aceh digedung KAHMI Limpok, Aceh Besar, Sabtu (15/03/25).

Kata dia, korupsi senyatanya telah merusak berbagai sendi kehidupan berbangsa. Situasi hukum dan pemerintahan telah mulai tidak baik-baik saja akhir-akhir ini. Dampak dari korupsi telah mulai terasa dalam kehidupan ekonomi dan sosial kita. Akibatnya, kepercayaan publik semakin rendah. Indonesia Emas 2045 yang kita harapkan semakin menghadapi tantangan berat.
Karena itu, saya ingatkan kepada semua kader dan Pemuda ICMI agar tidak melakukan perbuatan yang mengarah ke korupsi, baik itu berupa perbuatan suap, gratifikasi, pemerasan, jual beli jabatan, perbuatan curang, atau tindakan lainnya yang menimbulkan kerugian keuangan negara.
Taqwaddin yang didampingi oleh Ketua Pemuda ICMI Aceh, Dr Muhammafd Yasar, MSc bahkan menganjurkan agar viralkan sesuatu yang anda saksikan ada indikasi korupsi. “Ini penting karena saat no viral no justice”, Demikian paparan Ketua ICMI Aceh yang sehari-hari berkiprah sebagai Hakim Tinggi Tipikor.
Pelatihan kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Pemuda ICMI Aceh ini diikuti oleh 40 orang peserta pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa dari 10 kampus di Aceh Besar dan Banda Aceh.
Menurut Dr Muhammad Yasar, ada 10 kampus yang ikut serta dalam kegiatan ini yakni: Universitas Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry, Universitas Bina Bangsa Getsempena, Universitas Ubudiyah, Universitas Abulyatama.
Selanjutnya, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Serambi Mekkah, Politeknik Kutaraja, Politeknik Venezuela Indonesia dan Akademi Farmasi YPPM Mandiri.
Selain Dr Taqwaddin yang menyampaikan materi perspektif hukum dan isu-isu aktual penegakan hukum anti korupsi di Aceh pada session pagi hingga siang, juga tampil sebagai pemateri bapak Bakhtiar, MSi, Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh yang membahas aspek politik dan pemerintahan lokal.
Acara yang dimoderatori oleh Fauzi Umar, MSi berlangsung seru dan direspon banyak pertanyaan dari peserta.
Dalam merespon pertanyaan salah seorang peserta, Taqwaddin menyatakankan, “Saya percaya Presiden Prabowo serius memberantas korupsi. Saya yakin ini akan dibuktikannya. Saya kira ini perlu dukungan ICMI dan Pemuda ICMI. Kami dijajaran Mahkamah Agung sebagai benteng keadilan sangat siap menegakkan hukum untuk memberantas korupsi”, tegas Taqwaddin dengan penuh semangat.
Bahkan Taqwaddin menambahkan, “Kita tak bisa menuju Aceh Mulia sebagaimana yang selalu kita nyanyikan pada setiap pembukaan acara-acara resmi di Aceh selama ini, jika korupsi masih merajalela. Bagaimana mau mulia, jika rakyatnya tidak sejahtera,” tanya Taqwaddin.
Pada bagian akhir paparannya, Taqwaddin menegaskan, bahwa pimpinan mahasiswa harus terus belajar dan memperluas jaringan pergaulan yang positif. Satu tip sukses dari saya, “anda harus tahu banyak yang sedikit dan tahu sedikit yang banyak,” pungkas tokoh yang dikenal luas di Aceh.(b02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.