DPRK Aceh Tamiang Sangat Mendukung Program Menurunkan Stunting

- Aceh
  • Bagikan
Pj. Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto, Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon berposes bersama unsur Forkompinda Aceh Tamiang dan undangan lainnya pada acara rembuk Stunting di DPRK Aceh Tamiang, Selasa (30/5).Waspada/Ist
Pj. Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto, Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon berposes bersama unsur Forkompinda Aceh Tamiang dan undangan lainnya pada acara rembuk Stunting di DPRK Aceh Tamiang, Selasa (30/5).Waspada/Ist

ACEH TAMIANG (Waspada): Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto,ST yang turut didamping Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon sangat mendukung program Pemkab Aceh Tamiang dalam rangka menunrunkan angka stunting di Kabupaten Aceh Tamiang.

Hal itu diungkapkan Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto dan Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon kepada Waspada di Ruang kerjanya, Rabu (7/6)

Menurut Suprianto dirinya sudah pernah memberikan sambutan pada Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2023 di Gedung DPRK Aceh Tamiang, yang dihadiri oleh Pj. Bupati, Meurah Budiman ,Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon , Unsur Forkopimda, Sekretaris Kepala BKKBN Provinsi Aceh, Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, serta udangan lainnya pada Selasa (30/5)pecan lalu.

Suprianto menjelaskan, salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

Menurutnya, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
Suprianto menyatakan, dalam upaya program penurunan stunting, tentu saja keterlibatan seluruh komponen masyarakat harus dapat memberikan peran dalam aksi nyata guna mewujudkan generasi-generasi bangsa yang sehat dan memiliki potensi berdaya saing di masa depan.

Suprianto menambahkan, di Kabupaten Aceh Tamiang, penurunan angka stunting menjadi salah satu prioritas pencapaian target RPD Tahun 2023 sampai dengan Tahun 2026.

Karena itu ,tegasnya ,DPRK Aceh Tamiang berharap para pihak terkait yang terlibat untuk memperkuat kolaborasi menurunkan angka stunting khususnya di Kabupaten Aceh Tamiang”. ucap Suprianto pada penutupan sambutannya.

“Kami DPRK Aceh Tamiang sangat mendukung program ini, “pungkas Suprianto .

Kegiatan rembuk Stunting dilaksanakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama para mitra kerja dalam penyusunan dan implementasi kebijakan bersama tingkat pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota se-Aceh.

Pj. Bupati Aceh Tamiang, Dr. Drs. Meurah Budiman, SH, MH mengatakan stunting bukan hanya karena gizi buruk, ukuran badan yang pendek namun ada faktor-faktor intervensi lain yang harus serius kita lakukan, mulai dari makanannya, lingkungan, kesehatannya dan sebagainya sejak dini.
Meurah Budiman pada acara tersebut mengatakan, Usia pernikahan sangat besar pengaruhnya pada stunting. Intervensi sejak sebelum pernikahan menjadi sangat penting, meskipun menunda pernikahan dini sangatlah susah.

Menurut Pj. Bupati Aceh Tamiang, peran Datok Penghulu sangat diperlukan dalam memberikan edukasi kepada masyarakatnya.

“ Meskipun begitu, tugas menurunkan angka stunting bukan hanya merupakan tugas jajaran lingkup kesehatan atau satu-dua individu semata. Program ini tidak akan terlaksana tanpa adanya kerjasama serta dukungan yang baik dari semua pihak, karena ini merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama,”tegasnya.

Meurah Budiman menyatakan, ambilah peran sebagai orang tua, juga sebagai calon orang tua bayi, sebab intervensi sejak kandungan juga sangat diperlukan. Ambilah peran sebagai Bapak/Ibu asuh, terlibat langsung berperan aktif bagaimana kita memulai agar stunting tidak berkelanjutan.

“Kita berkomitmen ingin membangun Aceh Tamiang ini dengan memulainya mencegah stunting terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh,”ujarnya.

Meurah juga mengapresiasi atas berbagai kegiatan upaya menurunkan stunting yang telah dilakukan. Ia berharap kegiatan tersebut terus berlangsung.

Sekretaris Dinas Pemberdayaan MasyarakatDan Kampung,Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) Kabupaten Aceh Tamiang , Dipa Syahbuana melaporkan, Pemerintah Pusat memiliki komitmen tinggi dalam upaya percepatan penurunan stunting ini yaitu dengan memperkuat regulasi sehingga terbit Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang isinya berupa penjabaran strategi Nasional percepatan penurunan stunting.

Dipa menerangkan, rembuk stunting sebagai upaya mufakat bersama untuk merembukkan langkah tepat yang harus dilakukan dalam menurunkan angka stunting.

DPRK Aceh Tamiang Sangat Mendukung Program Menurunkan Stunting

Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto dan Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon ketika menghadiri acara rembuk Stunting di Gedung DPRK setempat, Selasa (30/5).Waspada/Ist

Mewakili Kepala BKKBN Aceh, Koordinator Bidang Adpin, Saflawi mengapresiasi penurunan angka stunting di Aceh Tamiang dari 30,8 persen menjadi 27,4 persen.

Dia menegaskan, Bukan hal mudah menurunkn angka stunting, namun jangan abai wilayah diluar lokus dan keluarga beresiko stunting.

Menurutnya, merencanakan program penurunan stunting sama hal dengan merecanakan generasi berkualitas dimasa yang akan datang.

Dia menjelaskankan,Persoalan stunting merupakan salah satu agenda Prioritas Nasional yang menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Pusat yang dituangkan dalam berbagai regulasi dan menjadi pedoman oleh Pemerintah Pusat sampai Pemerintah Daerah.

Dalam penurunan stunting, keterlibatan seluruh komponen masyarakat harus dapat memberikan peran serta dalam aksi nyata guna mewujudkan generasi-generasi bangsa yang sehat dan unggul di masa depan.

Begitu juga halnya di Kabupaten Aceh Tamiang, penurunan angka stunting menjadi salah satu prioritas pencapaian target RPD Tahun 2023 sampai dengan Tahun 2026.

Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan kurangnya asupan gizi kepada anak balita dalam jangka waktu yang cukup lama.

Hal ini menyebabkan kemampuan mental dan pertumbuhan cara berpikir anak stunting secara alami di bawah kemampuan rata-rata dari anak yang sehat, bahkan pada saat dewasa nanti dapat mempengaruhi potensi generasi penerus bangsa khususnya di Bumi Muda Sedia ini.

“Saat ini, jumlah balita penderita stunting di Kabupaten Aceh Tamian sebanyak 863 Balita dan hal ini adalah jumlah yang kami anggap serius dan menjadi focus perhatian kita bersama” tegasnya.(Parlementaria)



Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

DPRK Aceh Tamiang Sangat Mendukung Program Menurunkan Stunting

DPRK Aceh Tamiang Sangat Mendukung Program Menurunkan Stunting

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *