KUALASIMPANG (Waspada): DPRK Aceh Tamiang minta kepada pihak terkait agar proyek pembangunan drainase sebesar Rp1,9 Miliar yang berlokasi di Bukit Tempurung dekat Pasar Pagi Kota Kualasimpang dan Kampung Kota Lintang,Kecamatan Kota Kualasimpang,Kabupaten Aceh Tamiang agar cepat selesai tepat waktu sesuai kontrak kerja.
“ Sangat ramai pedagang di Pasar Pagi dan pedagang di Kota Lintang,abang becak dan warga lainnya yang mengeluh terkait proyek drainase ini melaporkan kepada kami, maka kami dari DPRK Aceh Tamiang turun langsung ke lokasi proyek ini,” ungkap Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon yang turut didampingi Wakil Ketua, Muhammad Nur, Ketua DPRK Aceh tamiang, Suprianto serta sejumlah anggota DPRK Aceh Tamiang kepada Waspada ketika DPRK Aceh Tamiang turun langsung meninjau proyek tersebut, Jumat (25/11) sore.
Menurut Fadlon, situasi di dekat Pasar Pagi ,Bukit Tempurung dan Kota Lintang sudah sangat kumuh sejhak ada proyek ini kerjanya sangat lambat tidak selesai-selesai, sehingga ketika hari panas muncul debu berterbangan dan ketika hujan berlumpur, sehingga sangat jorok dan menimbulkan keluhan dari pedagang ,abang becak dan warga di daerah ini.
Selain itu, imbuh Fadlon, jembatan darurat yang ada di jalan masuk pasar Pagi sangat berbahaya bagi warga yang ingin berbelanja ,sudah banyak ibu-ibu atau warga yang ingin belanja jatuh tersungkur di jembatan darurat.
Lebih lanjut, Pihak DPRK Aceh Tamiang juga menyatakan, situasi dan kondisi bertambah parah ketika badan jalan ada dua titik yang dibelah oleh rekanan untuk membangun drainase, sehingga arus lalu lintas semrawut .”Kerjanya juga asal-asalan atau cilet-cilet ,beton drainase sudah ada yang pecah, selain itu ada juga Nampak besinya tetapi semennya tidak nampak .Seharusnya nilai proyek hampir mencapai Rp2 Miliar, kerjanya tidak seperti ini, “tegas Fadlon.
Karena itu, pihak DPRK Aceh Tamiang mohon kepada rekanan dan pihak terkait lainnya agar proyek ini bisa cepat selesai sesuai kontrak,sebab proyek ini sudah dikerjakan berbula-bulan tetapi lama kali siapnya proyek ini.
Wan Zulham sebagai PPK proyek ini dari Dinas PU PR Kabupaten Aceh Tamiang yang hadir pada kesempatan tersebut turut didampingi konsultan proyek tersebut ketika dikomfirmasi Waspada, Jumat (25/11) sore ,menyatakan kontrak proyek ini sampai pertengahan Desember 2022. “ Nanti kami sampaikan kepada rekanannya agar proyek ini bisa selesai sesuai kontrak,”tegas Wan Zulham.
Wan Zulham juga menyatakan, jika memang ada perkerjaan yang tidak sesuai tentu saja nanti pihaknya akan minta rekanan untuk memperbaikinya. “ Badan jalan yang dibelah ,saat ini juga sedang dikerjakan supaya cepat selesai,”ujar Wan Zulham.(b14)
Keterangan Foto:1 dan 2
Rombongan DPRK Aceh Tamiang ketika meninjaau proyek Drainasu di Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang, jumat (25/11) sore. Waspada/ Muhammad Hanafiah

Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang ,Fadlon dan anggota dewan lainnya ketika meninjau proyek drainase melihat kondisi jembatan darurat jalan masuk ke Pasar Pagi, Kota Kualasimpang sangat membahayakan bagi warga yang melintasi jembatan , Jumat (25/11) sore. Waspada/ Muhammad Hanafiah