BLANGPIDIE (Waspada): Sejak beberapa waktu terakhir, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DPMP4), Aceh Barat Daya (Abdya), gencar melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak.
Gencarnya sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak tersebut, dilakukan DPMP4 Abdya ke sekolah-sekolah, yang ada dalam wilayah ‘Nanggroe Breuh Sigupai’. Dalam upaya menyukseskan program sosialisasi dimaksud, instansi itu juga menggandeng Serikat Peka dan Akademi Paradigta.
Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pada DPMP4 Abdya, Ustadzah Lia Amelia SE, Jumat (5/5) mengungkapkan, tahun ini pihaknya telah mendata tujuh sekolah sebagai target pelaksanaan sosialisasi. Masing-masing, SDN 1 Tangan-Tangan, SDIT Muhammadiyah Manggeng, SMPN 1 Susoh, SMPN 2 Blangpidie, SMAN 1 Abdya, SDN 9 Blangpidie dan MIN 12 Abdya.
Selain melibatkan DPMP4 selaku penggerak kegiatan, sosialisasi dengan kunjungan ke sekolah-sekolah dalam rangka memberikan pemahaman, terkait kekerasan terhadap anak ini, pihaknya juga melibatkan Tim Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak (TP3A), serta dukungan dari pihak sekolah.
Ustadzah Lia juga menyebutkan, program sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak ini, merupakan program khusus DPMP4 ABdya, yang melibatkan TP3A, serta bekerjasama dengan Serikat Peka dan Akademi Paradigta, agar anak mampu memahami bentuk-bentuk kekerasan yang bisa saja terjadi.
Dikatakan, melalui konsep sekolah ramah anak, sesuai dengan Permen nomor 8 tahun 2014, tentang kebijakan sekolah ramah anak, hendaknya setiap sekolah dapat memiliki program-program pemenuhan hak anak, mekanisme atau standar operasional prosedur, yang dalam penanganan kasus kekerasan pada anak.
Dengan adanya dukungan melalui program-program itu, anak sebagai generasi penerus dapat lebih mudah memahami segala jenis kekerasan, sehingga dapat diminimalisir. “Kedepan, kami akan terus bergerak untuk mensosialisasikan hal tersebut ke setiap sekolah. Target utamanya adalah, sekolah yang mempunyai komitmen dalam menggerakan sekolah ramah anak, atau sekolah yang dianggap rentan terjadi tindakan kekerasan terhadap anak, yang sebagian besar kemungkinan disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekitar sekolah,” papar Ustadzah Lia.

Tujuan dari kegiatan ini lanjutnya, untuk melindungi anak, serta memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya, dengan memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis. Sehingga, anak merasa aman dan nyaman. Tujuan lainnya, juga meningkatnya kualitas penanganan kasus kekerasan terhadap anak, berkurangnya kasus kekerasan terhadap anak, serta meningkatnya kualitas layanan perlindungan khusus kepada anak,” sebut Ustadzah Lia.
Terakhir pihaknya menyebutkan, DPMP4 Abdya hadir untuk memberi bekal kepada orang tua dan para pendidik, tentang pentingnya gerakan pencegahan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah, agar anak-anak selama berada di lembaga pendidikan dalam kondisi terlindungi, terpenuhi haknya dan dipastikan tidak mendapat perlakuan salah.
“Kami berharap, seluruh sekolah di Abdya dapat disosialisasikan hal ini. Segala bentuk kekerasan terhadap anak, dapat dicegah sejak dini. Sehingga hak anak untuk mendapatkan perlindungan bisa terpenuhi dengan baik,” demikian Ustadzah Lia Amelia.(b21)