LANGSA (Waspada): Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Samudra (Unsam) Langsa menyelenggarakan kegiatan literasi situs sejarah di SMA Negeri 1 Peureulak, Sabtu (24/8).
Kegiatan ini diikuti 35 siswa kelas III yang didampingi oleh guru sejarah, Suraiya, S.Pd., dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sejarah melalui pembelajaran tentang situs Makam Sultan Alaiddin Said Maulana Abdul Aziz Syah, perintis Kerajaan Islam Perlak, kerajaan Islam pertama di Aceh dan Nusantara.
Kegiatan PKM ini dipimpin Dr. Usman, M.Pd., dengan anggota tim yang terdiri dari Dr. Asnawi, M.Pd., dan Dr. Aulia Rahman, M.Hum., serta dua tenaga pembantu, Dedi dan Danil, dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsam.
Dari sekolah, kegiatan ini difasilitasi oleh Yusna Rahmi, S.Pd., mewakili kepala sekolah.
Situs makam Sultan Alaiddin terletak di Paya Melinggoe, kawasan pantai timur Aceh yang berdekatan dengan Selat Malaka, dan merupakan pusat perdagangan penting pada abad ke-7 Masehi.
Sultan Alaiddin, yang memerintah pada 840-864 M, memainkan peran penting dalam mendirikan Kerajaan Islam Perlak, yang menjadi pusat perkembangan Islam di Nusantara.
Pada sesi pembelajaran, para siswa diminta untuk menggali pengetahuan mereka tentang situs-situs sejarah di sekitar lingkungan mereka, seperti desa, mukim, kecamatan, dan kabupaten. Tujuannya adalah untuk memperkuat kesadaran siswa tentang warisan sejarah lokal.
Setelah sesi penilaian awal, siswa melanjutkan ke pembelajaran inti mengenai literasi situs Makam Sultan Alaiddin, yang mencakup analisis dan interpretasi historis serta kemampuan riset sejarah.
Ketua tim PKM, Dr. Usman, mengajak para siswa untuk memahami sejarah secara langsung melalui survei lapangan ke situs makam Sultan Alaiddin dan lokasi-lokasi bersejarah lainnya di Peureulak, seperti Bandar Khalifah, pusat perdagangan Kerajaan Islam Perlak, serta situs-situs lain seperti Mesjid Tuha dan alun-alun istana kerajaan.
Dr. Aulia Rahman menambahkan, kegiatan ini sangat penting untuk menggali warisan sejarah Kerajaan Perlak dan dampaknya terhadap generasi muda, khususnya siswa SMA Negeri 1 Peureulak.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami dan menghargai warisan sejarah lokal mereka,” ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada siswa yang berhasil mengidentifikasi dan menjelaskan situs-situs sejarah di sekitar Peureulak.
Para pemenang menerima hadiah berupa buku dan alat tulis sebagai apresiasi atas pengetahuan dan partisipasi mereka dalam kegiatan PKM ini.
Diharapkan kegiatan literasi sejarah seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap sejarah dan kebudayaan lokal di kalangan generasi muda. (b12)