Scroll Untuk Membaca

Aceh

Disdikbud Aceh Singkil Latih Guru Membuat Soal Berkualitas

Disdikbud Aceh Singkil Latih Guru Membuat Soal Berkualitas
Kabid GTK Sugiarto saat membuka kegiatan pelatihan membuat soal, yang berlangsung di Hotel Island Desa Pulo Sarok Singkil, Jumat (28/7). Waspada/AriefH

SINGKIL (Waspada): Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Singkil melatih sebanyak 97 guru setingkat SD dan SMP dalam membuat soal yang berkualitas.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa untuk terus berlatih, dengan membuat soal-soal ujian yang bermutu, dan hasilnya melahirkan ujian yang berkualitas, kata Kabid GTK Disdikbud Aceh Singkil Sugiarto saat membuka kegiatan Pelatihan Teknik Pembuatan Soal, Jenjang Sekolah Dasar.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Disdikbud Aceh Singkil Latih Guru Membuat Soal Berkualitas

IKLAN

Kegiatan dengan tema “Soal Uji yang Bermutu akan Melahirkan Hasil Uji yang Berkualitas,” dilaksanakan selama tiga hari mulai 27 sampai 30 Juli 2023, yang berlangsung di Hotel Island Singkil, Jumat (28/7).

Sugiarto melaporkan, peserta pelatihan diikuti sebanyak 60 guru perwakilan dari Sekolah Dasar (SD) dan 37 guru perwakilan jenjang setingkat SMP.

Kegiatan yang dibiayai sumber anggaran Otonomi Khusus (Otsus) Aceh 2023 itu, menghadirkan narasumber dari Wakil Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan, Dr Mandra Saragih, SPd, MHUM.

Kemudian, Suci Perwita Sari, SPd MPd selaku Ketua Prodi PGSD FKIP UMSU. Dan Sri Wahyuni, SPd, MPd selaku Dosen tetap FKIP UMSU Medan.

Sugiarto mengungkapkan, memillih profesi guru bukan berarti untuk berhenti belajar. Namun harus terus belajar. Setelah belajar baru mengajar.

Sebab katanya, peningkatan kompetensi menjadi suatu yang wajib dilaksanakan. Kedepan Disdikbud akan fokus dalam membahas kurikulum yang sesuai dengan standart ujian olimpiade.

“Teruslah belajar, sehingga kualitas pendidikan Aceh Singkil bisa terus merangkak naik dan mengejar dari ketertinggalan kita,” ucap Sugi.

Sugi juga berpesan agar jumlah guru penggerak di Aceh Singkil bisa terus meningkat. “Saran saya masih ada waktu untuk mendaftar menjadi guru penggerak angkatan 10, setelah mengikuti pelatihan ini,” ucapnya.

“Mengutip pesan Pak Marthunis, saya tidak ingin membandingkan Aceh Singkil dengan Subulussalam, saya juga tidak mau membandingkan Singkil dengan Banda Aceh, tapi saya mau membandingkan Aceh Singkil dengan Finlandia, bagaimana kita harus bisa mengejar keberhasilan Finlandia,” pungkas Sugiarto. (b25)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE