SIGLI (Waspada): Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, mengapresiasi Pj Bupati Pidie beserta jajarannya, karena dengan gerak cepat, acara pencanangan imunisasi polio bisa dipersiapkan dengan cepat sejak ditemukannya kasus polio di Kecamatan Mane sekira dua pekan silam.

Kegiatan ini dikolaborasi juga dengan tim WHO di Indonesia sehingga menghasilkan hasil yang sangat baik. Karena untuk menghasilkan imunisasi ini, Dirjen P2P Kementerian Kesehatan RI, ini harus mendapat rekomendasi dari WHO, “ tiap hari progresnya dan baru Jumat diosetujui oleh Dirjen WHO,” katanya pada acara pencanangan imunisasi polio di Alun-alun, Kota Sigli, Senin (28/11).
Lanjut dia, pelaksanaan kegiatan imunisasi tersebut akan dilaksanakan selama satu pekan, dan nanti sebut dia, akan ada imunisasi pekan kedua, dan ini diharapkan harus mencapai diatas 95 persen. “Kita ketahui ini merupakan dampak dari pada pelaksanaan imunisasi rutin, yang empat tahun terakhir menurut cakupannya, terutama pada dua tahun Indonesia mengalami pandemic Covid-19. Kita tidak melihat ke belakang lagi, tetapi kita harus melihat ke depan. Apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan anak-anak kita khususnya dari Provinsi Aceh dan Kabupaten Pidie,” pungkasnya.
Sementara Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto, M.Si, menegaskan dalam acara pencanangan imunisasi polio, ada sebanyak 1000 orang pesilat cilik yang diberikan imunisasi tetas manis polio. “Tugas anak-anak ku para pesilat ini kalian punya tambahan tugas, selain mensukseskan Pekan Olahraga Aceh (Pora) ke XIV, juga menjadi duta imunisasi polio di sekolah mapun di luar sekolah,” katanya.
Begitupun dia meminta para pesilat cilik tersebut untuk selalu berprilaku yang baik sebagai seorang pesilat. Orang yang kelihatan lemah itu berbahaya dari pada orang yang sok-sokan. “ Jadi adik-adik dan anak-anak ku semua, silahkan mengajak teman-temannya untuk berprilaku baik itu tugas utama, tugas selanjutnya diajak teman-temannya untuk melakukan imunisasi polio supaya kakinya sehat. Jadi semua diharapkan mengajak temanya untuk mau imunisasi polio,” pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar, SpOG, (K) menyampaikan polio penyakit yang menular yang dapat menyerang batang otak dan tulang belakang serta bisa menyebabkan kelumpuhan permanen. Sebut dia, penularan virus polio ini dapat terjadi melalui rute faecal oral, dan didukung dengan bruknya sanisasi lingkungan kurang baik,” dan ini merupakan perhatian kita semua. Saat ini penyakit polio belum ada obatnya,” katanya.
Lanjut dia, jika polio tidak segera diberantas dikhawatirkan penyebaran penyakit tersebut berpotensi meluas dan pencegahannya hanya bisa dilakukan dengan imunisasi.

Hadir dalam acara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS. Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dr Hanif.
Selanjutnya, Sekda Kabupaten Pidie H. Idhami, Kajari Kabupaten Pidie Gembong Priyanto, SH, M.Hum, Kapolres Pidie AKBP Padli, SH, SIK, MH, Kadis Kesehatan Kabupaten Pidie dr Arika Husnayanti Aboebakar, SpOG, K, Perwakilan WHO dan Uni Save.
(b06)
FOTO UTAMA: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie dr Arika Husnayanti Aboebakar, SpOG, K, menjemput kedatangan Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS pada acara pencanangan imunisasi polio di Alun-alun, kota Sigli, Kabupaten Pidie, Senin (28/11). Waspada/Muhammad Riza